Connect with us

HEADLINE

Berapa Biaya Perawatan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit? Ini Kisaran Besarannya

Diterbitkan

pada

Pembiayaan pasien Covid-19 di RS biasa capai ratusan juta. Foto: suara.com

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi telah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional. Terkait hal ini, maka pemerintah akan membiayai seluruh pasienyang menjalani rawat inap di rumah sakit maupun rawat jalan. Lalu berapa besar kisaran biaya pasien Covid-19 saat menjalani perawatan di rumah sakit rujukan?

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan biaya perawatan pasien terinfeksi virus Corona atau Covid-19 sangat mahal. Menurut data rumah sakit BUMN yang ia terima, biaya perawatan per orang bisa mencapai Rp105 juta untuk 2 minggu.

Bila pasien yang bersangkutan memiliki penyakit tambahan, maka biayanya membengkak hampir 2 kali lipat menjadi Rp215 juta per 2 minggu. “Mahal banget. Jadi kalau bisa bukan enggak boleh sakit, tapi jangan sakit. Kita preemptive dengan pencegahan,” ucap Erick dalam diskusi virtual di akun Youtube tempo.co, Jumat (29/5/2020).

Sementara itu, sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah membuat satuan biaya penggantian atas biaya perawatan tersebut. Satuan biaya tersebut tertuang dalam lampiran Surat Menteri Keuangan Nomor S-275/MK.02/2020 tertanggal 6 April 2020.

Surat ini sebagai pedoman pihak rumah sakit mengajukan klaim ke Kementerian Kesehatan untuk mengganti biaya perawatan pasien Covid-19.Surat ini membatasi besaran nilai top tup per hari untuk menghitung tarif klaim pasien rawat inap.

Untuk pasien Covid-19 tanpa komplikasi, biaya perawatan di ruang ICU dengan ventilator Rp 15,5 juta per hari dan tanpa ventilator Rp 12 juta per hari. Lalu perawatan di ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta, tanpa ventilator Rp 7,5 juta. Sedangkan perawatan di ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta per hari dan tanpa ventilator Rp 7,5 juta per hari.

Untuk pasien Covid-19 dengan komplikasi, biaya perawatan di ruang ICU dengan ventilator Rp 16,5 juta per hari dan tanpa ventilator Rp 12,5 juta per hari. Lalu perawatan di ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta, tanpa ventilator Rp 9,5 juta. Sedangkan perawatan di ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta per hari dan tanpa ventilator Rp 9,5 juta per hari.

Sampai saat ini, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir pandemi. Untuk vaksin sendiri, kata Erick, juga belum ada yang siap digunakan. Kalau pun sudah ada, vaksin itu akan memakan waktu. Mulai dari produksi, distribusi, hingga penyuntikan ke pasien, kata Erick.

Akan tetapi, masyarakat saat ini mau tidak mau harus kembali beraktivitas. Sejalan dengan itu, pemerintah tengah menggodok skema pembukaan aktivitas kembali di tengah pandemi dengan sebutan kelaziman baru atau new normal.

Melihat mahalnya biaya perawatan pasien pandemi Corona, Erick mengimbau agar masyarakat tidak sampai jatuh sakit dalam beberapa waktu ke depan. Di tengah belum siapnya vaksin, menurut Erick, masyarakat mau tidak mau harus disiplin agar tidak tertular pandemi Corona saat mulai beraktivitas normal lagi nanti. “Jangan sakit. Lebih murah kita preemptive dari pada kita sakit,” ucap Erick. (kanalkalimantan.com/tirto/kontan)
Editor : kk

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->