Bisnis
Beras Gambut Kemasan Produk UPJA Berkat Bersama Masuk Pasar Modern
MARTAPURA, Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Berkat Bersama desa Guntung Ujung, Kecamatan Gambut menerima bantuan alat pengolah hasil panen padi langsung menjadi beras kemasan. Dalam waktu dekat, beras lokal gambut dalam kemasan produk UPJA Berkat Bersama desa Guntung Ujung masuk ke pasar modern.
Hal itu diutarakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar HM Fachry saat syukuran panen padi masa tanam musim kemarau 2019, rilis beras kemasan, penyerahan alsintan, dan pengukuhan 133 kelompok tani, di Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T), desa Guntung Ujung, Kecamatan Gambut, Selasa (30/7).
“Sudah ada MoU antara manajer UPJA dan pimpinan pasar modern. Saya yakin terus berkembang ke pasar modern lainnya,†ujar Fachry.
Ditambahkan Fachry, masa panen padi selama September diperkirakan seluas 69.901 hektare. Estimasi produktivitas 34.39 kw/ha, perkiraan produksi tahun 2019 sebanyak 240.389 ton atau cenderung naik seberat 8.931 ton. Hal itu disebabkan meningkatkannya luas panen dan bertambahnya produktivitas areal pertanian.
Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar menyatakan upaya terus meluaskan tanam dan panen serta meningkatkan produktivitas. Tinggal mencarikan cara hasil panen bisa diserap pasar dengan harga menguntungkan. Pada 2018 lalu, Kementerian Pertanian menyalurkan dana sekitar Rp2,5 miliar untuk menampung hasil panen padi dan mengolahnya menjadi beras kemasan.
Sementara itu, Bupati Banjar KH Khalilurrahman berharap warga petani terus mengembangkan usaha pertanian. Tujuan menjadikan salah satu agrobisnis dan agroindustri di Kabupaten Banjar sudah mulai berjalan. Ia minta, petani meningkatkan pola pertanian dari tanam, petik, jual gabah adalah pola lama dan sangat usang. “Cara modern adalah tanam, petik, olah gabah, jual beras,†sebutnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Banjar masih bisa bersandar kepada sektor pertanian. Sektor ini salah satu penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dibandingkan sektor lainnya. Data itu berdasarkan perhitungan BPS Kabupaten Banjar.
“Lapangan usaha pertanian menyumbang 18,10 Persen dari total PDRB Kabupaten Banjar. Sektor ini penunjang atau tumpuan hidup sebagian besar masyarakat,†kata Bupati Banjar.
Sektor pertanian, adalah tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Banjar. Sekitar 2/3 penduduk menggantungkan usaha ekonomi keluarga dari sektor ini. Sektor ini menjadi hajat hidup orang banyak, sehingga perlu mendapat perhatian besar dan terus dikembangkan.
“Alhamdulillah, Kabupaten Banjar sampai saat ini, masih mempertahankan gelar Kindai Limpuar. Beras gambut menjadi ikon di Kalimantan Selatan dan merupakan beras idola bagi orang Banjar,†tandas Bupati Banjar. (rendy)
Editor :Bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Surat Suara dan Teknis Pemungutan Jadi Perhatian Tim Desk Pilkada Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Sosialisasi Perda RTRW Banjarbaru 2024-2043, Ini Kata Pjs Wali Kota