Connect with us

HEADLINE

Berebut Beringin, Citra Kandidat dan Pragmatisme Politik di Pilkada Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Tiga kandidat bersaing berebut rekomendasi Golkar di Pilkada Banjarmasin Foto: kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pilwali Banjarmasin 2020 tidak hanya diramaikan oleh perebutan kendaraan partai politik oleh para kandidat. Namun juga dalam hal gaya kampanye politik, menjadi citra untuk menarik pemilih.

Tapi sejauh mana citra mampu mengimbangi pragmatisme politik dalam Pilkada 2020?

Di internal Partai Golkar, saat ini pertarungan tiga kandidat antara Hj Ananda, Haris Makkie, dan H Yuni Abdi Nur Sulaiman belum mencapai finish. DPP Partai Golkar belum meneken, siapa di antara ketiga kandidat tersebut yang akan maju sebagai pasangan di Pilkada Banjarmasin.

Sebelumnya, dari tujuh daerah yang menyelenggarakan pilkada, Banjarmasin termasuk yang telah mendapatkan surat rekomendasi. Wakil Ketua Umum Golkar Aziz Syamsudin saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Kalsel di Banjarmasin pada Jumat (17/7/2020) malam, mengatakan, hingga kini di DPP Partai Golkar masih menjalani proses survei.

 

Namun ia memastikan, hasil survei akan diputuskan pada akhir Juli 2020 mendatang. “Di DPP lagi proses survei. Mudah-mudahan di akhir bulan Juli, maksimal sudah ada keputusan,” kata Azis.

Senada dengan Azis, Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel H. Supian HK menyebut, nama bakal calon kepala daerah yang diusung partai beringin di dua daerah ini akan diputuskan di akhir bulan ini. “Tadi sudah dijelaskan oleh Bapak (Wakil Ketua Umum DPP) tadi. Mungkin, akhir bulan Juli,” singkat Supian.

Walau sebelumnya, ia menegaskan bahwa DPD I Golkar Kalsel telah merekomendasikan duet Haris Makkie-H Yuni dalam usulan rekomendasi beberapa waktu lalu. Tapi, dengan belum turunnya ‘surat sakti’ dari DPP maka medan pertarungan belum usai bagi Hj Ananda yang sebelumnya diketahui lebih awal mensosialisasikan diri sebagai kandidat di Pilkada Banjarmasin.

Dibandingkan Haris Makkie dan H Yuni, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin tersebut sudah start lebih awal. Sebagai tokoh muda, Hj Ananda aktif ‘berkampanye’ menyapa konstituennya dengan ide-ide yang segar dan kreatif.

Hal ini pun diapresiasi oleh Pemerhati Sosial Politik Kalsel Kadarisman. Ia menyatakan, melalui gaya pendekatan politik yang unik dan menarik tersebut, memungkinkan Hj Ananda mampu mendapatkan simpati. Terutama dari kalangan ibu-ibu dan kaum millenial yang akan menjadi pemilik hak suara terbesar di Pilwali Banjarmasin.

“Apalagi yang bersangkutan memang memiliki karakter yang cantik, supel dan cerdas. Sehingga gaya kampanyenya terlihat jauh lebih alami dan jauh dari kesan pencitraan dalam konotasi yang negatif,” ujar Kadarisman, Minggu (19/7/2020).

Baginya, gaya kampanye yang dilakukan oleh Hj Ananda hari ini dikenal dengan istilah social proof alias herd behavior. Yaitu sesuatu yang lagi ramai, serta akan mengundang kehebohan yang membuat orang lain tertarik untuk mengikuti.

“Saya melihat Hj Ananda dan tim kampanyenya sedang menerapkan trik reciprocity, the more you give the more you get. Promosi politiknya unik dan banyak konsep yang dibungkus fun serta menghibur. Inilah yang membuat suasana Pilkada Banjarmasin menjadi berbeda dan lebih hidup,” imbuh Kadarisman.

Sementara itu, Pengamat Politik dan kebijakan publik FISIP ULM Taufik Arbain mengingatkan pasangan calon Wali Kota yang bertarung di Pilwali Banjarmasin agar tidak salah dalam memilih pasangannya.

Sebab kehadiran calon Wakil Wali Kota di Pilwali Banjarmasin tidak hanya melengkapi untuk pencalonan saja, namun harus mampu menjadi vote gather (pendulang suara) berbasis koneksitas, modal sosial dan modal politik.

“Tanpa mengesampingkan sosok H. Yuni Abdi Nur Sulaiman dan Hermansyah (PDIP), bisa jadi Hj Ananda adalah gadis pilihan dalam Pilwali Banjarmasin. Apalagi misalkan dalam konteks Pilkada Kota Banjarmasin nama-nama yang digadang-gadang menjadi orang nomor satu adalah Haris Makie hingga Ibnu Sina yang tidak lain merupakan incumbent,” ungkap Taufik.

Taufik menambahkan, baik Hj Ananda, H. Yuni Abdi Nur Sulaiman maupun Hermansyah sangat berpeluang mengisi posisi orang nomor dua atau bahkan nomor satu dalam kontestasi politik di Kota Banjarmasin. Ia sendiri melihat Hj Ananda memiliki modal sosial, yang menjadikan dia dikenal sebagai wakil rakyat yang punya prestasi dan segudang pengalaman.

“Lalu H Yuni Abdi Nur Sulaiman juga memiliki modal sosial jaringan Barito Putera dan emosional loyalis dan kecintaan publik pada alm H Leman yang melegenda. Keduanya ini tentu punya kans yang sangat besar untuk ikut menjadi bagian dalam Pilkada di Kota Banjarmasin,” tukasnya.

Sedangkan Haris Makkie sendiri merupakan birokrat berpengalaman dan juga saat ini menjabat sebagai Ketua PWNU Kalsel. (Kanalkalimantan.com/fikri)

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->