Connect with us

HEADLINE

Berebut ‘Paguruan’ di Pilkada Banjar, Pengaruh Ulama dalam Pusaran Politik Lokal

Diterbitkan

pada

Ulama menjadi magnet di Pilkada Banjar Foto : nuonline

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Dibanding daerah lain, Kabupaten Banjar memiliki aura politik yang berbeda pada tiap perhelatan Pilkada. Kentalnya aspek religius masyarakat di daerah berjuluk Serambi Mekkah ini, menyebabkan besarnya pengaruh ulama atau biasa disebut ‘paguruan’ untuk menjaring suara maupun elektabilitas. Tapi sejauh mana efektivitasnya?

Dari para kandidat yang maju di Pilkada Banjar 2020 ini, beberapa calon menempatkan figur ulama sebagai wakilnya. Misalnya saja, H Rusli yang menggandeng Guru Fadlan Asy’ari yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjar. Lalu ada Andin Sofyanoor yang menggandeng KH Muhammad Syarif Busthomi atau dikenal Guru Oton, yang tercatat sebagai pengajar atau pendidik di Pondok Pesantren Darussalam, Martapura.

Sementara itu, kandidat yang lain Gusti Sulaiman Razak, memilih menggandeng Guru Ali Murtado, tokoh agama yang juga politisi senior PPP. Demikian pula dengan incumbent Wabup Banjar Saidi Mansyur, yang dikabarkan lagi dekat dengan Fauzan Asniah, sosok yang selama ini dikenal dekat dengan keluarga Sekumpul.

Namun demikian, ada pula kandidat yang bergeming dengan calon wakil dari profesional maupun birokrat. Meskipun mereka tetap memposisikan kedekatannya dengan para tokoh agama melalui berbagai moment pertemuan dan silaturahmi. Sebagaimana duet Mada Taruna-Ferryansyah dan Yunani- Suriani.

Mada Taruna mengatakan, meski merupakan pasangan birokrat, tapi pasangannya merupakan sosok yang kenal dan mengenali ulama, cinta dan dicintai ulama, serta sanggup melaksanakan visi dan misi yang sebagian besar adalah kehendak guru dan ulama.

Ia mengatakan sebagau birokrat spiritualis yang cinta dan dicintai ulama. Ia memposisikan ulama sebagai sebuah payung dalam mengelola Kabupaten Banjar. Dengan begitu, jika nantinya ada yang salah dalam menjalankan roda pemerintahan, peran ulama lah yang akan mengingatkan.

Lalu, apa yang mendasari para tokoh agama tersebut terjun ke medan politik Pilkada?

Guru Fadhlan yang akan berpasangan dengan H Rusli yang juga Ketua DPD Golkar Banjar ini mengatakan, telah menimbang masak-masak. Termasuk meminta pendapat kepada para ulama, para tokoh, dan juga keluarga.

“Karena niatnya untuk kebaikan Kabupaten Banjar, kita terima. Dalam konsep agama ada baldatun thayyibatun atau negeri yang baik. Kita ingin agar kehidupan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik lagi,” katanya.

Begitu juga dengan Guru Oton, yang menjadi pendamping dari Andin Sofyanoor. Ia mengatakan, selaras dengan visi dan misi Andin. Harapannya agar bisa menjadikan Kabupaten Banjar diisi oleh alim ulama. “Visi misinya Pak Andin ini sangat mengetuk hati ulun. Mudah-mudahan Allah dan masyarakat Kabupaten Banjar mendukung sepenuhnya apa yang kami cita-citakan,” katanya beberapa waktu lalu.

Guru Oton mengatakan, keputusan maju juga mendapat sokongan para alim ulama di Kabupaten Banjar. “Alhamdulillah kita juga medapat sokongan dari guru guru yang berada di beberapa pondok pesantren dan luar pesantren sendiri. Insyaallah kita siap, pucuk di cinta ulampun tiba. Insyaallah Kabupaten Banjar akan kembali bersinar, ” ujarnya.

Pun demikian dengan Guru Ali Murtado yang menyatakan satu visi dan misi dengan Sulaiman Razak untuk membawa Kabupaten Banjar lebih makmur dan agamis.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->