Connect with us

Kanal

Bincang dengan Tim Dayung Batola, Ini Harapan Mereka

Diterbitkan

pada

Tim dayung Batola terus berlatih di tengah bahaya arus lalu lintas sungai Barito Foto : retno

MARABAHAN, Sore itu (20/12), beberapa remaja terlihat asik mendayung perahu kano di Sungai Barito. Mereka adalah tim dayung Barito Kuala (Batola) yang tengah melakukan latihan rutin. Di sisi lain sungai, melintas kapal tongkang besar. Pemandangan seperti itu sudah biasa terjadi. Meski beresiko besar, tak ada pilihan bagi tim dayung. Sungai Barito menjadi satu-satunya tempat mereka berlatih. Mengasah kemampuan demi mengukir prestasi dan membawa nama harum daerah.

“Kami berharap punya kanal sendiri untuk latihan,” Agus Irawan, pelatih tim Dayung Batola, mengungkapkan harap kepada kanalkalimantan.com saat ditemui ditengah latihan.

Agus ditemani Syafriadi, Doni, dan pelatih senior Syahbudin yang lebih akrab disapa Amang Udin. Amang Udin menuturkan hal yang sama, bahwa kebutuhan akan lokasi latihan khusus dayung cukup besar. Terlebih, lelaki 52 tahun itu memiliki trauma tersendiri.

“Saya pernah menyaksikan seorang atlet hampir meninggal saat latihan di sungai. Saya sedih sekali jika mengingatnya,” ucapnya.

lo

Sungai memang masih menjadi jalur transportasi penting di Kabupaten Barito Kuala. Kapal-kapal tongkang batubara, kapal feri, dan kapal angkutan lainnya setiap hari lalu lalang di sana. Selain itu, kumpulan eceng gondok juga menyulitkan tim dayung untuk latihan.

Tak hanya soal kanal, para pelatih tersebut juga berharap memiliki perlengkapan baru, khususnya perahu. “Kami ingin sekali punya perahu plastik terbaru yaitu produksi Polandia. Pengadaan perahu terakhir tahun 2013, jadi sudah sangat ketinggalan,” ungkap Agus yang menjadi pelatih sejak tiga tahun terakhir. Pengalaman 14 tahun menjadi atlet dayung membuat Agus sangat memahami kendala selama ini.

“Alhamdulillah hingga saat ini, dayung masih menjadi cabang olah raga terbaik di Batola, banyak prestasi yang sudah kami ukir,” imbuhnya.

Benar saja, Kejurnas tahun 2018 tim Batola berhasil meraih 2 emas. Menariknya tim tersebut rata-rata berusia 14-15 tahun. Hal itulah yang akhirnya mendorong Kemenpora RI memberikan program Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) kepada Kabupaten Batola. “Untuk cabang dayung, satu-satunya ada di Batola,” terang Agus.

Sebagai pelatih senior, Amang Udin kembali menegaskan bahwa masa depan atlet dan pelatihnya harus diperhatikan. Menurutnya, prestasi adalah buah kerja keras dan berlatih dengan sungguh-sungguh. “Semoga dengan jaminan masa depan dari pemerintah daerah mampu melejitkan prestasi kami menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya. (Retno)

Reporter : Retno
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->