Connect with us

HEADLINE

Dapat ‘Kunci’ Bintang Mercy Demokrat, Ibnu Sina Masih Tunggu Sinyal PKS di Pilkada Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Ibnu Sina mendapatkan rekomendasi DPP Partai Demokrat Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Jelang dibukanya pendaftaran calon di KPU, sejumlah kandidat mulai berlari kencang di Pilkada Banjarmasin. Incumbent Ibnu Sina yang sebelumnya terkesan ‘lambat panas’ pun akhirnya mendapatkan satu kendaraan politik dari Partai Demokrat. Berbekal 5 kursi milik partai berlambang bintang mercy ini, Ibnu harus lebih cepat menggaet sokongan dari partai lain agar bisa mengamankan satu tiket di Pilkada.

Beberapa waktu lalu, rekomendasi Demokrat diberikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyona (AHY) kepada Ibnu di Jakarta. Dikonfirmasi pada Kamis (16/7/2020) siang, Ibnu tidak menampik ia mendapatkan restu dari DPP Partai Demokrat untuk bertarung di Pilwali Banjarmasin. “Kami sudah mendapatkan dukungan dari partai-partai, yang pertama ini adalah Partai Demokrat,” beber Ibnu.

Ia mengaku, surat rekomendasi itu diserahkan langsung oleh AHY. Menurutnya, restu dari Demokrat menjadi stimulus baginya untuk menggeber langkah di Pilwali Banjarmasin. “Ini energi positif kita untuk terus melangkah bersama-sama dengan partai lain. (Berupa) surat rekomendasi, bukan surat mencari dukungan,” lugas Ibnu.

Ibnu mengatakan saat ini tengah mengincar beberapa partai politik lain. Ibnu sendiri menyebutkan sudah melamar ke lima partai politik. Kecuali Golkar, yang mana ia sendiri pesimis mendapat restu untuk mendapat dukungan dari partai beringin ini. “(Masih menunggu) PKS, PKB dan Gerindra. Yang sudah keluar Demokrat. Insyaallah, mohon doanya,” harapnya.

Baca juga:

Di Balik ‘Politik Singkong’, Pertemuan Rosehan dan Haji Denny Bikin Kejutan Baru!

Diketahui, Demokrat meraih sedikitnya 5 kursi di DPRD Kota Banjarmasin. Sehingga dibutuhkan setidaknya satu partai lain untuk bisa mengusungnya maju di Pilwali Banjarmasin. “Kira-kira butuh 4 kursi lagi,” singkatnya.

Ditanya soal siapa pasangannya di Pilwali Banjarmasin nantinya, Ibnu masih malu-malu kucing untuk mengungkapkannya. “Nanti diumumkan,” tukas Ibnu.

Jika Ibnu akhirnya bisa meraih 1 tiket, maka lawan terberatnya tentu pasangan Haris Makkie- H Yuni yang disokong sejumlah partai besar. Pasangan ini diusulkan dalam rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, yang dikeluarkan tanggal 26 Juni 2020 lalu.

Ikhwal dukungan Golkar ke paket baru ini memang terasa mengejutkan. Ada banyak faktor menyebabkan hal tersebut. Salah satunya, getolnya Ketua Golkar Banjarmasin Hj Ananda ternyata tak direspons oleh DPD I Golkar.

Meski hanya memasang sebagai Wakil Wali Kota (sebagaimana posisi yang di tempati H Yuni—kader Golkar yang menjadi pasangan dari Calon Wali Kota Haris Makkie, red), tapi Ananda sebelumnya telah bergerak lebih dulu melakukan sosialisasi.

Tapi jalan politik ternyata berbelok ke tempat lain. Adalah Sekdaprov kalsel Abdul Haris Makkie yang kemudian dipilih. Meski pencalonan yang bersangkutan sebelumnya terkesan ‘mengambang’, tapi dalam surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, dia bersama H Iyun yang dipilih.

Baca juga:

FIFA Konfirmasi Kepastian Piala Dunia 2022 di Qatar

Sebelumnya, kabar tersebut lebih awal ‘dibocorkan’ Ketua Harian DPD Golkar Kalsel Supian HK. Lewat tayangan video pendek berdurasi 25 detik, Ketua Harian DPD Golkar Kalsel Supian HK didampingi Haris Makkie dan H Yuni, menunjukkan surat yang diduga sebagai SK DPP tersebut.

Pada tayangan video singkat itu, Supian HK di hadapan Haris Makkie dan H Yuni menyampaikan Golkar mendukung Abdul Haris Makkie sebagai calon Wali Kota Banjarmasin dan H Yuni sebagai calon Wakil Wali Kota. “Untuk mendukung Haris Makkie sebagai Wali Kota Banjarmasin dan H Yuni sebagai Wakil Wali Kota Banjarmasin. Untuk Banjarmasin yang lebih baik lagi,” katanya.

Rupanya, pasca dukungan itu mesin partai pun langsung tancap gas. Sejumlah parpol langsung didekati. Sehingga terkumpul empat penyokong utama. Salah satunya, tentu saja PAN Banjarmasin yang memberikan 9 kursinya secara gratis! Padahal dengan 9 kursi tersebut, PAN bisa mengusung calon sendiri, karena telah memenuhi syarat 20 persen jumlah pemilih.

9 kursi PAN tersebut, melengkapi 6 kursi milik Partai Golkar yang mestinya merupakan hasil ‘keringat’ Hj Ananda selaku Ketua DPD Golkar Banjarmasin.

Ditambah lagi, ikut bergabungnya PDIP dengan 5 kursi, Nasdem 1 kursi. Dengan dukungan 4 parpol ini, mereka telah memiliki lebih dari cukup sebagai modal mendaftar di KPU. (Kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->