Connect with us

HEADLINE

CAHAYA CINTA JUTAAN UMAT TERPANCAR DARI SEKUMPUL

Diterbitkan

pada

Suasana puncak haul Abah Guru Sekumpul Foto: rendy

MARTAPURA, Hari ini, Kalimantan Selatan menjadi magnet dari perjalanan cinta ruhani. Ketika jutaan umat, bergerak menuju satu titik di daerah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, tempat digelarnya Haul ke-14, Al ‘Alim Al ‘Allamah Al ‘Arif Billaah As Syaikh Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, pada Minggu (10/3).

Cahaya cinta yang tak hanya menggerakkan langkah jamaah dari kota hingga pelosok desa, di berbagai daerah di nusantara hingga mancanegara. Baik yang datang berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda 2, mobil, kapal, hingga pesawat pribadi. Cahaya cinta pula, yang menggerakkan tuan rumah haul–seluruh masyarakat Kalsel, untuk tak kenal lelah menyediakan makanan, penginapan, tumpangan, hingga sekadar tambal ban gratis.

Semua, menjadi cermin kasih sayang Abah Guru Sekumpul terhadap umat. Sekaligus menunjukkan besar dan tingginya derajat keulamaan beliau.

Malam menjelang selepas shalat Magrib, seluruh jamaah larut dalam acara inti haul. Tentu saja yang menjadi kerinduan mata dari jutaan umat yang hadir, adalah menyaksikan dua putra Guru Sekumpul, Muhammad Amin Badali didampingi adiknya Ahmad Hafi Badali. Di samping mereka, duduk Habib Ahmad Al Habsyi yang merupakan cucu dari Habib Abu Bakar Attos Al Habsy.

Acara dimulai pembacaan Al Qur’an, Surah Yunus ayat ke-62 oleh Guru H Fajrin Nor. Lalu dilanjutkan pembacaan Maulid Habsy karya Habib Ali bin Muhammad al Habsy, Simtuddurror, yang dibacakan Imam Musholla Ar-Raudhah Tuan Guru Sa’dudin Saman Jalil dan dilanjutkan oleh Muhammad Amin Badali.

Setelah pembacaan maulid habsyi, dilanjutkan dengan tahlil, dengan berdzikir nasyid. Lalu, dilanjutkan menggelar shalat Isya.

Keluarga besar Abah Guru Sekumpul, H Fauzan Asniah mengatakan, jumlah jamaah yang datang mengikuti haul diperkirakan lebih dari 2 juta. “Jamaah haul kali ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Para tamu pun beragam, mulai dari para habaib, ulama, tokoh masyarakat, tuan guru, hingga pejabat hadir. Mereka bukan hanya berasal dari Indonesia, tapi juga dari negara tetangga, dan negeri Arab serta benua Afrika,” ungkapnya.

Fauzan Asniah terus berharap prosesi haul berjalan dengan tertib, aman, khidmat, lancar, dan sukses, meski puncak acara telah selesai dilaksanakan. Dia juga mendoakan kepada seluruh jamaah agar selamat ketika pulang menuju tempat asalnya masing-masing.

Haul dipusatkan di Musholla Ar Raudhah yang satu komplek dengan tempat tinggal Guru Sekumpul semasa hidup. Di area tersebut juga dimakamkan Guru Sekumpul yang wafat pada Rabu 10 Agustus 2005 atau bertepatan dengan 5 Rajab 1426 H, pukul 05.10 pagi Wita. Guru Sekumpul memiliki dua orang putra yaitu Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.

Memang, begitu banyak momen dalam peristiwa haul yang menyentuh. Seperti halnya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang nampak membaur bersama para jamaah. Sahbirin tak memilih masuk ke ruangan utama di Mushala Ar Raudhah, tapi lebih memilih bergabung dengan jamaah yang berada di luar areal VIP haul Guru Sekumpul.

Dengan mengendarai sendiri mobilnya, Paman Birin pun sempat terjebak macet. Saat itu, Paman Birin tengah melintas di kawasan Kampung Melayu Martapura. Hingga akhirnya, Paman Birin memilih memarkir mobil pribadi, dan berjalan kaki hingga ke kawasan Sekumpul.

Dengan berjalan kaki di tengah kerumuman massa, Paman Birin pun menyalami satu per satu jamaah haul dan relawan. Begitu tiba di kawasan VIP area haul Guru Sekumpul, justru memilih duduk bersimpuh bersama jamaah lainnya di luar pagar Mushalla Ar Raudhah.

Kesempatan ini pun dimanfaatkan para jamaah itu berswafoto dengan orang nomor di Pemprov Kalsel ini, usai shalat Ashar hingga menunggu waktu datangnya shalat Maghrib. Namun, saat adzan Magrib berkumandang dan saat jamaah lainnya menyusun shaf untuk melaksanakan shalat berjamaah, Paman Birin langsung mengambil tempat menjadi imam. Sedangkan, para tamu VIP yang berkumpul langsung mengambil tempat di belakangnya.

Banyaknya jamaah haul Guru Sekumpul ke-14 yang datang, kata Sahbirin merupakan sebuah anugerah karena semua ingin mencari keberkahan dari seorang waliyullah. “Alhamdulillah, jamaah haul Abah Guru Sekumpul tahun ini diperkirakan lebih dari tahun lalu, mudah-mudahan yang hadir mendapatkan keberkahan,” katanya.

Demikian juga dengan kedatangan cawapres Sandiaga Uno. Meskipun kedatangannya menghadiri Haul ke-14 Guru Sekumpul, Minggu (10/3), terhenti di masjid Nurul Falah, di depan Q Mall Banjarbaru. Sandi yang datang dengan sejumlah petinggi partai koalisi tak bisa melanjutkan perjalanan hingga area lokasi haul di Mushollah Ar Raudah karena terhadang jamaah yang sudah memadati kawasan tersebut hingga batas kota Banjarbaru-Martapura.

Akhirnya, Sandi pun hanya bisa mengikuti prosesi haul Abah Guru Sekumpul melalui layar televisi di Masjid Nurul Fallah, bersama dengan jamaah lain yang telah membludak sejak pagi siang tadi. Sandi pun memilih berbaur dengan jamaah yang memenuhi kawasan masjid.

Usai acara, Sandi bersama rombongan nampak meninggalkan lokasi acara diiringi pendamping dan pengawalan dari polisi. Sebelum meninggalkan lokasi, ia sempat memenuhi foto bersama dan bersalaman dari jamaah haul.(rendy)

Reporter:Rendy
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->