Connect with us

Bisnis

CERI Ingatkan Pertamina Tak Salah Pilih Rekanan di Proyek TPPI

Diterbitkan

pada


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Sejumlah pihak menyorot dan mengingatkan Pertamina lebih berhati-hati dalam pelaksanaan tender pembangunan pusat produksi olefin dan aromatik di Kompleks PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Desa Remen, Kecamatan Jeru, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dari proses lelang yang sudah berlangsung, tim tender menyatakan dua konsorsium maju ke tahap selanjutnya. Keduanya adalah Hyundai Engineering Co., Ltd bersama PT Rekayasa Industri, PT Enviromate Technology International dan Saipem S.p.A serta konsorsium Technip Italy S.p.A bersama Technip Indonesia dan PT Tripatra Engineers and Construction.

Terkait munculnya dua konsorsium tersebut, Vice President Corporate Communication Holding Pertamina Fajriah Usman sebelumnya menegaskan proses tender pembangunan kilang Pertamina Olefin di kawasan TPPI Tuban Jawa Timur senilai Rp 50 triliun itu telah dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur pengadaan yang berlaku.

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menyatakan, menemukan beberapa dugaan penyimpangan prinsip GCG Pertamina dan aturan Permen BUMN nomor PER-08/MBU/12/2019 tentang Pedoman Umum Pelaksananaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN seperti dimaksud mulai Pasal 1 sampai 4, yaitu kepada panitia tender harus wajib menerapkan prinsip efisen, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar serta terbuka.

Maka Yusri meminta, Pertamina untuk berhati-hati dalam menentukan pemenang tender. Menurutnya, performance EPC yang ditunjuk sangat menentukan hasil dari proyek tersebut. Yusri mengatakan, pembangunan dan investasi Pertamina di proyek-proyek strategis nasional seperti GRR, RDMP dan Olefin Plant harus berjalan baik.

Ia mengingatkan agar Pertamina tidak lagi ‘kecolongan’ dengan memilih rekanan penggarap proyek yang tidak memenuhi persyaratan, salah satunya pengalaman dalam mengerjakan proyek sejenis. ”Pertamina harus selektif dalam menentukan pemenang tender sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah dibuat,” katanya.

Yusri secara tegas menekankan bahwa proses seleksi EPC TPPI Tuban harus benar-benar transparan dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, yakni memiliki teknologi, pengalaman dan harga terbaik. ”Pertamina jangan lagi mengulang kesalahan yang sama di TPPI Tuban seperti kejadian di RDMP Balikpapan dengan menunjukkan sistem lelang yang akuntable, profesional dan menjamin terpilihnya bidder terbaik dari segi teknologi, pengalaman dan harga,” ujarnya.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Holding Pertamina Fajriah Usman menegaskan bahwa proyek kilang olefin ini adalah proyek strategis nasional. Karena itu, tegas dia, pihak yang mengawasi Pertamina pun banyak. “Kami paham dengan atensi dari berbagai pihak untuk hal tersebut, namun kami pastikan bahwa proses berjalan sesuai prosedur dan transparan,” tandasnya dilansir MediaIndonesia.

Fajriah menambahkan, semua proses terdokumentasi dengan lengkap, ada notulen, ada komunikasi dan koordinasi ketat dengan para pendamping penegak hukum dan juga institusi pemerintah tersebut.

“Pendampingan dari aparat penegak hukum dan juga institusi pemerintah tersebut sangat ketat dalam proses tender. Setiap tahapan tender diawasi dan dipastikan memang sesuai prosedur, bahkan ada penegak hukum yang hadir secara fisik dalam tahapan tender tersebut,” bebernya.

Hal sama disampaikan VP Corporate Secretary Hyundai Engineering Co., Ltd, Eum Hong Seok dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020) seperti dilansir RMOL.

“Kami sangat bersyukur proses tendernya berjalan lancar, bersih, dan transparan dan sesuai dengan harapan kita bersama. Sehingga proyek ini dapat segera terealisasi, dan Hyundai Engineering Co., Ltd. akan kembali memberikan sumbangsihnya bagi perekonomian bangsa Indonesia,” katanya.

Terkait tudingan negatif yang tengah beredar soal rekam jejak pengalaman Hyundai Engineering dalam mengerjakan proyek serupa dalam 20 tahun terakhir, Eum Hong Seok mengatakan, pihaknya telah memiliki pengalaman. Di antaranya pada proyek Petrochemical Complex di Turkmenistan.

“Hyundai Engineering Co., Ltd. telah berhasil menyelesaikan pekerjaan EPC proyek Petrochemical Complex di Turkmenistan pada tahun 2018. Pengalaman pada proyek inilah yang menjadi bukti bahwa Hyundai Engineering Co., Ltd merupakan perusahaan EPC yang kompeten, dan layak untuk terpilih menjadi bidder yang lolos dalam tender TPPI Olefin Complex,” ungkap Eum Hong Seok.

Tudingan lain dari sejumlah oknum adalah dengan mengaitkan Hyundai Engineering dengan kasus suap yang tengah menjerat Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd pada proyek PLTU Cirebon 2. Namun fakta sebenarnya mengatakan bahwa Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd. (HDEC) dan Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) merupakan dua entitas usaha yang berbeda.

“Bersama ini saya tegaskan kembali faktanya bahwa Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd. (HDEC) dan Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) merupakan dua entitas usaha yang berbeda. Hal ini pun telah disampaikan oleh management Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) kepada management Pertamina dan panitia tender, dan telah dikuatkan oleh surat pernyataan dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia yang menyatakan bahwa kedua entitas usaha tersebut adalah berbeda,” tegas Eum Hong Seok.(Kanalkalimantan.com/MI/RMOL)

Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->