HEADLINE
Cerita Istri Perawat Korban Covid-19: ke Rumah Cuma sampai Pagar, Bulan Puasa Tidak Pernah Bersama
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Menteri Kesehatan Ri dr Terawan Agus Putranto secara resmi menyerahkan santunan untuk tenaga Kesehatan (nakes) di Kalimantan Selatan yang gugur akibat Covid-19, di Ulin Tower Lantai 8 Kompleks RSUD Ulin Banjarmasin, Jumat (17/7/2020) siang.
Salah satu ahli waris nakes yang gugur adalah Gusti Rina, istri dari almarhum Untung SKep Ners, Kepala Ruangan Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Ulin Banjarmasin yang gugur akibat Covid-19.
Kepada awak media usai menerima santunan, ia bercerita, sang suami sudah menjadi perawat sejak tahun 1991 berjuang dalam penanganan pasien Covid-19, semisal ketika ada ibu hamil yang ingin melahirkan, almarhum berupaya untuk dapat menyelamatkan bayi dan sang ibunya saat melahirkan, kendati masih pandemi Covid-19.
“Mau tidak mau. Walaupun itu pukul satu dini hari maupun pukul tiga dini hari. Pokoknya dalam satu hari bisa sampai 4 hingga 5 kali operasinya, itu yang beliau tangani. Beliau sebagai kepala ruangan operasi dan juga sebagai perawat Covid-19,” tutur Rina.
Baca juga :
Menkes Terawan Serahkan Santunan Nakes Gugur Akibat Covid-19 di Kalsel
Istri almarhun Untung, SKep Ners, Gusti Rina menerima santunan dari pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan RI dr Terawan Agus Putranto di Ulin Tower Kompleks RSUD Ulin Banjarmasin, Jumat (17/7/2020) siang. Foto Fikri
Saat pandemi Covid-19 pun, almarhum tak pernah berada di rumah. Karena setelah tindakan operasi tidak diperbolehkan pulang ke rumah. Bahkan, selama menjalani ibadah puasa pun tanpa didampingi oleh suami tercinta.
“Jarang pulang ke rumah itu. Kalaupun (pulang) ingin menemui kami setelah operasi, paling hanya di depan pagar rumah. Karena kami juga banyak tugas,” ucap Rina.
Apa yang diucapkan Rina ada benarnya. Mengingat, almarhum suaminya merupakan perawat dan dirinya merupakan seorang guru yang mengajar di sekolah, kendati ia tidak menyebutkan di sekolah mana ia mengajar.
Sehingga, keduanya jarang bertemu selama Untung masih hidup dan menangani pasien Covid-19. Bahkan, sempat selama tiga hari tak saling bertemu. Sebelum terpapar Covid-19, almarhum sempat mengalami gejala demam.
Baca juga :
“Yang terakhir, saat beliau sakit itu, tidak ada kabarnya. Saya tanya keberadaannya, beliau jawab sedang di hotel. Karena habis operasi tidurnya di hotel semua,” tuturnya.
Setelah mengalami demam dan mendapat perawatan di rumah selama sepekan, pada 1 Juni 2020 almarhum Untung mengalami sesak nafas. Lantas, dengan kondisi yang mengkhawatirkan, Rina langsung membawa suaminya ke rumah sakit dan sempat berinteraksi dengannya.
“Tapi, saat sore hari dan hasilnya positif Covid-19, itu yang membuat kami saat itu syok,” katanya.
Untung sendiri, meninggal dunia pada 25 Juni 2020 lalu. (kanalkalimantan.com/fikri)
Editor : Bie
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
OBITUARI7 jam yang lalu
Selamat Jalan Didi Gunawan
-
Bisnis2 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
HEADLINE22 jam yang lalu
Mayat Dalam Tong Air Kaki di Atas, RFS Diduga Alami Kecelakaan di WC
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Ini Harga Beras di Pasar Bauntung Banjarbaru Pasca Lebaran