Connect with us

Politik

‘Darah Baru’ Bawaslu Siap All Out Awasi Pemilu 2019!

Diterbitkan

pada

Dua anggota baru Bawaslu Kalsel dilantik beberapa waktu lalu Foto: istimewa

BANJARBARU, Usai melantik 81 orang calon anggota Bawaslu Provinsi di 26 wilayah periode 2018-2023 di Jakarta, Rabu (25/7), diantaranya juga dua anggota baru Bawaslu Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni Azhar Ridhanie dan Nur Kholis Majid, giliran personel Bawaslu kabupaten/kota dipenuhi.

Melalui pengumuman yang diteken Sekjen Bawaslu RI Gunawan Suswantoro tertanggal 13 Agustus 2018, tercantum daftar nama komisioner terpilih dan pengganti antar waktu (PAW) hasil seleksi  Bawaslu Kabupaten/Kota yang telah berlangsung sejak Juli-Agustus 2018.

Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan, seleksi anggota baru Bawaslu Kalsel dilakukan melalui serangkaian proses penjaringan dan penyaringan, sampai kemudian Bawaslu memilih dan menetapkan anggota Bawaslu Provinsi. “Dalam proses-proses tersebut tentu dilakukan dengan selektif sehingga tidak mudah bagi Tim Seleksi dan Bawaslu untuk menghasilkan anggota Bawaslu terpilih,” terangnya.

Menurut Abhan, ukuran keberhasilan Pemilu tidak saja terletak pada aspek bahwa pemilihan terselenggara dengan baik, tetapi juga harus menjangkau dimensi demokratis dan aspek penegakan hukum. Sehingga menjamin keadilan bagi semua pihak termasuk bagi peserta pemilihan, penyelenggara, pemillih dan pihak-pihak lain.

Apalagi, konteks Pemilu 2019 nanti berbeda dengan pemilu sebelumnya. Tantangan Pemilu ke depan merupakan pemilu pertama yang dilakukan secara bersamaan antara Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. “Pemilu bersamaan memiliki tantangan pada aspek penyelenggaraannya, baik bagi Bawaslu maupun bagi KPU dan jajarannya. Sekali lagi ini adalah tantangan bagi penyelenggara Pemilu. Tantangan ini harus disambut dengan gagah berani karena Bawaslu dan jajarannya telah siap menyongsong dan menghadapi,” tegas Abhan.

Dua anggota baru Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie dan Nur Kholis Majid mengatakan akan bekerja maksimal sebagaimana komisioner lainnya. Apalagi saat ini pekerjaan Bawaslu semakin kompleks dengan kian dekatnya Pemilu 2019.

Majid mengakui benyaknya tantangan yang mesti dilakukan Bawaslu bersama KPU dalam menyukseskan Pemilu nanti. Mengingat kedua lembaga inilah nanti yang akan mengantarkan proses konversi suara menjadi terpilihnya anggota legislatif (baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), hingga Presiden. “Kita ingin memastikan tahapan itu berjalan dengan baik sesuai dengan UU No 7 tahun 2017, peraturan Bawaslu, serta aturan lain yang menyangkut tentang proses pemilu,” jelasnya.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->