Connect with us

HEADLINE

Darurat Perubahan Iklim, Kesetiaan Amalia Rezeki Tanam Ribuan Pohon Rambai

Diterbitkan

pada

Amalia Rezeki bersama lembaga konservasi yang dipimpinnya, melalukan aksi nyata dengan kegiatan menanam pohon mangrove di Batola Foto: rdy

KANALKALIMANTAN, MARABAHAN– Perbaiki habitat ekosistem lahan basah dan mitigasi perubahan iklim terhadap ancaman pemanasan global, Amalia Rezeki pendiri (SBI) Foundation, berupaya menanam pohon mangrove rambai (Sonneratia caseolaris) di kawasan mangrove rambai center di Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Batola.

Menurut pejuang lingkungan peraih penghargaan ASEAN Youth Eco Champion Award di Cambodia pada tahun 2019 yang lalu ini luas hutan mangrove Indonesia sekarang hanya sekitar 3,49 juta hektare, yang kondisi baik seluas 1,67 juta hektare. Sementara yang kritis seluas 1,82 juta hektare.

“Hutan mangrove sangatlah penting, menyediakan air, makanan, dan mata pencaharian bagi miliaran orang di seluruh dunia. Ia mengandung keanekaragaman kehidupan yang luar biasa, Ia menghasilkan oksigen yang kita hirup dan mengatur iklim kita,” ujarnya.

Kata Amalia, sekarang mangrove dihancurkan pada tingkat yang mengkhawatirkan. Seperti halnya sebagian besar disebabkan oleh olah perbuatan manusia untuk kepentingan ekonomi serta pembangunan, melalui kegiatan alih fungsi lahan yang tak jarang tidak mengindahkan kaidah pelestarian alam dan lingkungan.

“Nah, proses ini dapat memusnahkan sebagian besar spesies dalam ekosistem hutan mangrove itu. Yang juga mengancam kelangsungan hidup masyarakat adat, dan semua kehidupan di Bumi. Terutama dampak dari perubahan iklim yang ditimbulkannya, akibat pembabatan hutan, khususnya hutan mangrove, nengingat hutan mangrove mampu menyerap karbon 40% lebih dari hutan tropis lainnya,” jelasnya.

Jika dilihat berdasarkan data Wetlands, terdapat 197 jenis burung air di Indonesia yang 108 jenis dilindungi. Belum lagi primata unik yang dilindungi seperti bekantan (Nasalis larvatus) dan berbagai jenis mamalia serta ikan.

Untuk itu Amalia Rezeki berkomitmen memerangi perubahan iklim dengan melakukan restorasi mangrove, khususnya pohon mangrove rambai. Saat ini ia bersama warga lokal sedang membibitkan ribuan pohon rambai.

“Bertepatan hari lahan basah sedunia yang jatuh setiap tanggal 2 Februari, kerusakan dan kehilangan hutan mangrove menjadi peringatan bersama karena salah satu faktor pemicu pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir. Semua itu mengancam kehidupan kita, jika tidak ada upaya pencegahan. Ini darurat dan untuk itu kita harus bertindak mulai sekarang,” katanya.

Untuk itulah Amalia Rezeki bersama lembaga konservasi yang dipimpinnya, melalukan aksi nyata dengan kegiatan menanam pohon mangrove, khususnya pohon rambai, sejak tahun 2014. Dan tahun 2020 ini bertepatan Hari Lahan Basah Sedunia 10.000 pohon rambai akan ditanamnya dibeberapa kawasan yang dianggapnya kritis, dengan melibatkan masyarakat lokal setempat. (kanalkalimantan.com/rdy)

 

 

Reporter : Rdy
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->