Connect with us

Kota Banjarbaru

Datang Haji, Gubernur Sahbirin Langsung Pantau Karhutla

Diterbitkan

pada

Gubernur Sahbirin memantau Karhutla usai datang dari ibadah haji Foto: humas provinsi

BANJARBARU, Luar biasa. Inilah semangat Gubernur Sahbirin dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel. Betapa tidak, hanya 20 menit beramah tamah di VIP Room Bandara Syamsudin Noor, usai kedatangannya dari ibadah haji, Kamis (30/8), ia langsung berangkat untuk melakukan pemantauan Karhutla menggunakan helikopter.

Kedatangan Gubernur Sahbirin disambut keluarga, sahabat, kerabat, kolega, sejumlah Kepala SKPD l, dan anggota Forkopimda Kalsel serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalsel.

Sejumlah pejabat turut bersama gubernur memantau titik api, antara lain Kepala BPBD Prov Kalsel, H Wahyudin, Penjabat Bupati Tapin, Gusti Syahyar, Penjabat Bupati HSS, Dahnial Kifli dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Kurnadiansyah.

Setelah sekitar 45 menit memantau potensi kerawanan titik api di langit Kalsel, helikopter yang membawa gubernur dan rombongan, helikopter mendarat sempurna di Bandara. “Alhamdulliah, berkat doa kita semua dan atas izin dari Allah, kemarin hujan turun dan menghilangkan titik api, tadi hanya terlihat titik asap” ujarnya..

Gubernur H Sahbirin Noor mengemukakan, selama di Makkah dirinya tetap memantau situasi maupun kondisi di Banua. Terlebih terkait kebakaran hutan dan lahan yang berakibat terjadinya kabut asap. “Saya selalu memantau dan menerima laporan terkait kebakaran hutan dan lahan. Saya katakan ke teman-teman, nanti setiba di Banua saya akan langsung memantau titik api” ujarnya.

Meski sekarang hanya terpantau titik asap, Sahbirin tetap mengintruksikan untuk tetap waspada karena bisa saja cuaca kembali panas dan mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.

Kasus kebakaran hutan dan lahan terus terjadi di Kalsel. Dari Januari hingga 28 Agustus 2018 ini, sudah tercatat sebanyak 409 kasus kebakaran lahan dengan total luas areal terbakar mencapai 1.405 hektare.

Dari ratusan kasus tersebut, sebagain besar didominasi oleh kebakaran lahan kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) alias semak belukar. Sedangkan untuk perkebunan dan kehutanan masih minim.

“Yang mendominasi hingga kini memang kebakaran pada semak belukar. Terutama pada lahan gambut yang memang cukup mudah terbakar pada puncak kemarau,” ungkap Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin.

Berbagai upaya pemadaman api juga saat ini tengah dilakukan. Namun kendalanya memang ada daerah-daerah yang tidak terjangkau dengan baik alat pemadam dari satgas darat dan kini sudah dibantu dengan heli waterbombing.

Saat ini, Helikopter berjenis M18 EY-222 dikerahkan untuk membasmi kebakaran di sejumlah lokasi. Termasuk di antaranya beberapa waktu lalu melakukan pengeboman air di daerah Guntung Damar Banjarbaru. (rico)

Reporter: Rico
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->