Kalimantan Selatan
Disbunnak Kalsel Upayakan Lokalisasi Kasus Flu Burung Dua Daerah
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kewaspadaan dan pencegahahan penyebaran penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) sub type H5N1 ditingkatkan, dikabarkan telah ditemukan di Kalimantan Selatan yaitu di Kabupaten HSU dan Tanah Bumbu.
Gerak cepat dilakukan Pemprov Kalsel dengan melokalisasi HPAI atau flu burung untuk dikendalikan di daerah yang terdampak virus flu burung ini.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel Suparni mengatakan sesuai arahan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Disbunnak berkoordinasi dengan dinas kabupaten/kota dan Balai Veteriner Banjarbaru, serta Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin, bergerak cepat kendalikan penyakit HPAI ini.
“Kami berupaya untuk melokalisasi virus AI ini agar tidak menyebar ke daerah lain,” ujarnya saat ditemui Kanalkalimantan.com di Alam Roh 20 Desa Kiram, Kabupaten Banjar.
Baca juga: Flu Burung Serang Unggas di Kalsel, Kadinkes: Tak Ada Kasus pada Manusia
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tindakan antisipatif untuk mencegah menyebarnya virus HPAI sub type H5N1 di Kalsel, dan upaya meminimalisir kerugian ekonomi di masyarakat mengingat ternak yang terserang H5N1 ini adalah peternakan unggas rakyat.
Langkah-langkah yang dilakukan yakni meningkatkan biosecurity dan biosafety di lokasi peternakan unggas, lingkungan sekitar kandang unggas, serta pasar unggas untuk mencegah semua kemungkinan penularan (kontak) dengan ternak tertular dan mencegah penyebaran virus.
Kemudian, meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Meningkatan pengendalian lalu lintas unggas, dan produk asal unggas.
Selanjutnya, mengaktifkan petugas Outbreak Investigation untuk melakukan surveilans dan penelusuran (tracing). Melakukan pembinaan kepada pemilik/peternak unggas, terhadap kewaspadaan dan pelaporan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza, yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Tewas, 8 Orang Masih Hilang
“Kita sudah menurunkan tim outbreak investigation dan sekaligus mensosialisasikan langkah-langkah untuk pengendalian penyakit,” katanya.
Berikutnya, melaporkan ke SIKHNAS terhadap informasi tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak pada unggas.
Setelah itu, merespon laporan/informasi dugaan Avian Influenza dan berkoordinasi dengan Balai Veteriner Banjarbaru, serta Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing, terkait kewaspadaan dan pencegahan penyebaran kasus HPAI. Dugaan kasus Avian influenza pada manusia dan melakukan penelusuran epidemiologi terpadu dengan instansi terkait termasuk Balai Veteriner Banjarbaru.(Kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter : ibnu
Editor : bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Bamagnas Banjarbaru Silaturahmi ke Pjs Wali Kota
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura