Connect with us

Kota Banjarmasin

Dishub Banjarmasin Tutup U Turn, Mahasiswa ULM Protes Keras!

Diterbitkan

pada

Penutupan u turn di sejumlah lokasi mendapat protes masyarakat dan mahasiswa. | Foto : Robby

BANJARMASIN, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin menutup 4 titik U Turn (putar arah) di Jalan Brigjen Hasan Basry, Kayutangi. Penutupan tersebut dilakukan sejak Selasa (22/8).

Kondisi di lapangan ada 4 titik U Turn yang ditutup oleh Dinas Perhubungan Kota Banjarasin, yaitu depan Komplek Kayutangi 1, Depan Komplek Kayutangi 2, Depan Gerbang Universitas Lambung Mangkurat, serta Depan Samsat Provinsi Kalimantan Selatan.

Penutupan tersebut mendapatkan tanggapan beranekaragam dari masyarakat pengguna jalan dan Mahasiswa Unlam.  Menurut  Rahman (47), tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan, upaya tersebut menyusahkan dia karena harus putar arah yang cukup jauh.

“Sebenarnya ini bisa dilakukan,  apabila ada penyeberangan layang atau sejenis flyover seperti di kota besar, ” katanya.

Pun mahasiswa Unlam, Muhammad Zainuddin (25) mengungkapkan, penutupan tersebut kurang efektif dan kedepannya malah membuat kemacetan semakin parah. “Kayutangi kan daerah pendidikan,  otomatis nanti ketika perkuliahan sudah aktif kembali,  maka pengguna jalan untuk putar arah semakin tinggi,  sedangkan U Turn yang digunakan sedikit,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin,  Ikchwan Noor Kholik mengungkapkan, penutupan U Turn dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Jalan Brigjen Hasan Basry. “Selama ini jalan Brigjen Hasan Basri sering macet dan semrawut, ” ujarnya.

Selain itu,  ia menegaskan terkait penutupan U Turn di depan Gerbang Universitas Lambung Mangkurat yang mendapat kritikan dari mahasiswa. “Padahal Unlam sudah membuat larangan keluar kampus melalui pintu gerbang utama, tetapi melalui pintu keluar di depan Dispenda dan kenyataannya pengendara tetap keluar melalui pintu gerbang utama sehingga mengganggu arus lalu lintas,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa penutupan berdasarkan pertemuan atau rapat dengan pihak Unlam, Lantas, Dishub dan Dinas PU.

“Sementara kita tutup dulu sambil di evaluasi, kalau efektif langsung kita tutup permanen, ” gagasnya.

Sejauh ini walau ditutup oleh dinas Perhubungan Kota banjarmasin, masyarakat masih tetap melanggar dengan cara menerobos rambu-rambu jalan tersebut. Bahkan kondisi dilapangan makin bertambah macet dan padat. (robby)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->