Kota Banjarbaru
Dulunya Mushalla Dibangun Tahun 1955, Masjid Darul Muttaqien Kini Direnovasi
BANJARBARU, Renovasi Masjid Darul Muttaqien -tahun 1955 bernama Langgar Darul Taaruf- kemudian menjadi masjid dengan nama Darul Muttaqien di tahun 1970, kini direnovasi untuk kenyamaan jamaah. Masjid Darul Muttaqien masuk wilayah Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara.
Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru H Iriansyah Ghani, mantan Gubernur Kalsel H Rudy Arifin saat peletakan batu pertama Renovasi Masjid Darul Muttaqien, Kepala Bappeda, dan Kabag Kesra Kota Banjarbaru saat menghadiri acara peletakan batu pertama, Sabtu (24/2).
“Masjid ini sudah beberapa tahun berdiri dan baru sekarang dilakukan renovasi,†ujar Napsiani Samandi, Ketua Panitia Renovasi Masjid Darul Muttaqien.
Masjid ini sering dimanfaatkan jamaah dengan kegiatan mejelis ilmu yang jadwalnya penuh dalam satu minggu pagi dan sore hari bahkan ada malam hari.
“Adanya renovasi ini dapat menambah kenyaman para jamaah Masjid Darul Muttaqien. Dana yang diperkirakan untuk renovasi sekitar Rp 2 miliar, itu dikarenakan pihak panitia membuat pondasi yang benar-benar kokoh, sehingga siapa tahu kedepannya Masjid Darul Muttaqien ini di jadikan lantai dua tingkat tidak perlu lagi membuat dari awal. Dana pembangunan Masjid Darul Muttaqien berasal dari wakaf masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya,†jelas Napsiani.
Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan mengatakan, masjid menjadi simbol persatuan dan kesatuan ummat. “Kegiatan pada hari ini tidak mungkin dapat terealisasi tanpa ada dukungan dari kita sebagai ummat Islam, terutama dalam hal pengumpulan dana pembangunan yang merupakan swadaya masyarakat,†ujar Darmawan Jaya Setiawan.
Tentunya masjid ini benar-benar menjadi kebanggaan warga dan menjadi wadah utama dalam menjalin dan mempererat talisilaturrahmi serta pusat kegiatan keagamaan bagi warga.
“Ketika masjid ini telah selesai direnovasi, maka fungsinya akan jauh lebih menjadi salah satu sarana untuk mendidik karakter ummat Islam, khususnya generasi muda yang ada di sekitar masjid,†katanya.
“Masjid seperti inilah, yang kita harapkan ada di Banjarbaru, sehingga upaya penanaman karakter dapat dimulai dari masjid. Orang tua harus menyadari, usia 0-8 tahun merupakan masa emas bagi anak,†ucap Jaya.
“Jangan sampai anak-anak kita pandai mengaji, hafal bacaan sholat, hafal bacaan do’a, bagus gerakan sholatnya, tetapi tidak jujur, tidak disiplin, tidak sabar, tidakmempunyai rasa empati pada sesama, tidak mempunyai daya saing, tidak mempunyai kecintaan terhadap agama,  tidak mempunyai kedekatan terhadap tempat ibadahnya, dan lebih parah lagi tidak menjadikan Al Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidupnya,†pungkasnya.(devi)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
pilkada 20242 hari yang lalu
Dilaporkan ke Bawaslu Kalsel Soal Tindak Pidana Pemilu, Syaifullah Tamliha Dipanggil Klarifikasi
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Demo Warga Respon Suara Tidak Sah ‘Menang’ Pilwali Banjarbaru, Tuntut Pilkada Ulang!
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Warga Pendemo Minta KPU Banjarbaru Tunda Penetapan Hasil Pilwali
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Forum Ambin Demokrasi: Pilwali Banjarbaru Layak Diulang
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Sah! Lisa Halaby-Wartono Pemenang Pilwali Banjarbaru
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Tim Haram Manyarah Gugat Pilwali Banjarbaru, Lapor ke Bawaslu-DKPP-MA-MK