Connect with us

Kalimantan Selatan

Elpiji Langka di Kalsel. Stok Banyak, Distribusinya Terhambat Akibat Banjir

Diterbitkan

pada

Kelangkaan elpiji karena terbentur distribusi yang belum lancar pasca banjir Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pasca bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel), elpiji atau gas dalam tabung sepekan terakhir ini mendadak sulit dicari. Kalaupun ada yang menjual, harganya sudah jauh melambung tinggi.

Fenomena ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kota yang ada di Kalsel. Dinas Perdagangan yang bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan elpiji akhirnya mau- tak-mau buka suara terkait penyebabnya.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani, menerangkan bahwa permasalahan langka dan tingginya harga gas elpiji saat ini bukan disebabkan tak adanya stok yang tersedia. Melainkan, pendistribusian gas berbentuk melon itu yang terkendala akibat akses infrastruktur terdampak banjir.

“Gas Elpiji kita banyak stoknya dan itu sudah dijamin oleh pihak Pertamina. Permasalahannya itu adalah pendistribusiannya ke masing-masing wilayah. Akibat bencana banjir ada beberapa jembatan yang putus dan jalan terendam, sehingga menghambat armada yang mendistribusikan gas elpiji ini,” terangnya, Selasa (26/1/2021).

Sulitnya pendistribusian gas elpiji, kata Birhasani, lebih dikhususkan di wilayah Hulu Sungai, mencangkup Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara (HSU), dan Hulu Sungai Tengah (HST). Sakit sulitnya, ia menyebut pihak Pertamina sampai harus menyewa kapal.

“Sebenarnya kita sudah maksimal mencarikan jalan alternatif, tapi kapasitas jalan tidak memungkinkan. Ada ruas jalannya terlalu kecil dan rawan amblas. Sampai akhirnya, Pertamina menyewa kapal feri untuk menyuplai gas elpiji ini ke wilayah Hulu Sungai,” sebutnya.

Pun dengan upaya menyewa kapal ini, pendistribusian gas elpiji nyatanya juga tak berjalan maksimal. Adanya beban muatan mengharuskan perusahaan BUMN itu membatasi jumlah tabung gas yang akan dikirim.

Birhasani mengakui pendistribusian gas elpiji melalui kapal tersebut juga memakan waktu yang cukup banyak. Dalam hal ini, jalur yang ditempuh ialah melalui Kayu Tangi menyeberang ke Mandas Tanah. Kemudian dilanjutkan ke Tanjung Puting hingga tibalah ke perairan wilayah Hulu sungai.

“Tentunya pasokan gas elpiji tidak cepat dan tetap menjadi hambatan. Semua hal ini yang mengakibatkan banyaknya ditemukan antrean panjang masyarakat di SPBU. Kami Dinas Perdagangan saat ini gencar melakukan operasi pasar untuk memastikan ketika gas elpiji datang, langsung bisa menyentuh masyarakat,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->