Connect with us

Kanal

Emosi Tak Tertahan, Miing Pukul Istri Pakai Kunci Motor

Diterbitkan

pada


AMUNTAI, Kewajiban seorang kepala rumah tangga melindungi dan menyayangi anak dan istrinya, namun tak berlaku bagi pria warga di Desa Teluk Buluh RT 4 Kecamayan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara ini. Seorang suami tega menganiyaya istri dan mertuanya hingga mendapatkan luka.

Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga ini terjadi pada hari Minggu (23/9) sekitar 16.00 Wita. Adalah Fahrurazi alias Miing (34) tega menganiaya istri sendiri Mahrini (42), ibu rumah tangga.

Kronologi bermula saat Miing mulai emosi dan marah-marah kepada korban Mahrini karena ada permasalahan keluarga. Menanggapi itu Mahrini mencoba menasehati suaminya tersebut untuk menahan emosi. Namun Miing tidak menghiraukannya dan kemudian pergi dari rumah untuk mencari anaknya di tempat orang tuanya di Desa Lok Bangkai.

Tak selang berapa lama, Miing kembali ke rumahnya di Desa Teluk Buluh bertemua dengan mertuanya. Tanpa pikir panjang, Miing kemudian melampiaskan emosinya dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada mertuanya dengan ucapan “Mau Matikah” sambil memukul sang mertua dengan tangan kosong.

Melihat perlakuan kasar suami terhadap orang tuanya, Mahrini langsung berteriak minta tolong, namun Miing langsung mengejar istrinya yang berteriak.

Saat itu juga Miing langsung menganiaya istrinya dengan cara memukul di bagian kepala dengan menggunakan kunci sepeda motor hingga mengakibat luka pada bagian kepala sang istri.

“Pelaku menggunakan kunci sepeda motor untuk menganiaya korban yang mengakibatkan kepala korban mengalami luka robek. Tidak sampai di situ korban kemudian didorong hingga jatuh ke tanah,” ungkap Kapolres HSU AKBP Agus Sudaryanto SIK MH.

Mahrini yang tidak terima, langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian. Dengan sigap Polres HSU langsung mengamankan tersangka untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sejumlah barang bukti juga turut diamankan diantaranya 1 buah kunci sepeda motor warna hitam merk SCAR dan 1 lembar baju daster warna hijau dengan bercak darah.

AKBP Agus Sudaryanto menyesalkan adanya peristiwa tersebut dan menghimbau masyarakat terutama yang sudah membangun rumah tangga untuk dapat menyelesaikan pemasalahan internal secara baik-baik.

“Semua permasalahan itu dapat diselesai dengan pikiran yang jenih. Tidak perlu menggunakan emosi, karena itu hanya membuat keretakan rumah tangga semakin besar. Selain itu juga dapat berdampak pada anak,” pungkasnya. (rico)

Reporter: Rico
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->