Connect with us

HEADLINE

Enam Desa di Sungaitabuk Masih Terisolir, Diare dan Penyakit Kulit Serang Warga

Diterbitkan

pada

Tim medis Puskesmas Sungaitabuk 2 melakukan layanan cek kesehatan kepada korban banjir. Foto: puskesmas sungaitabuk 2 for kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Enam desa di Kecamatan Sungaitabuk, Kabupaten Banjar, masih terisolir akibat kepungan banjir. Layanan wilayah kerja Puskesmas Sungaitabuk 2 yang mencakup enam desa tersebut juga tak bisa operasional karena kantor terendam.

Enam desa tersebut adalah Lokbaintan, Lokbaintan Dalam, Sungai Pinang Lama, Sungai Pinang Baru, Pembantanan dan Paku Alam.

Dengan jumlah penduduk kurang lebih 12.000 jiwa, hampir tak terlihat lagi dataran tinggi di wilayah enam desa tersebut, karena semua terendam air.

 

“Lantai utama gedung Puskesmas pun terendam dan 100% masyarakat terdampak,” ujar Kepala Puskesmas Sungaitabuk 2 H Yusdie Shopiani, kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (21/1/2021).

Salah satu titik pengungsian yang dijadikan titik kumpul warga adalah jembatan di Jalan Gubernur Syarkawi, Sungai Martapura sampai saat ini masih dijadikan korban banjir sebagai tempat pengungsian darurat.

Mereka hanya difasilitasi terpal sebagai atap dan beralaskan tikar plastik tipis untuk warga beristirahat, dimana dalam 1 tenda tersebut menampung 3 sampai 4 kepala keluarga.

“Keterbatasan akses jalan untuk mendatangi rumah-rumah warga pun membuat kami kewalahan untuk melakukan pelayanan kesehatan di masyarakat, untuk memudahkan pelayanan di lapangan,” kata Kepala Puskesmas Sungaitabuk 2.

Saat ini tim medis Puskesmas Sungaitabuk 2 menggunankan kelotok kecil masuk ke sungai-sungai kecil dan dataran yang terendam banjir melakukan pengecekan dan pengobatan kesehatan warga korban banjir.

 

Tim Puskesmas Sungaitabuk 2 juga menyalurkan bantuan berupa sembako, keperluan bayi, balita dan ibu hamil, ibu menyusui, serta bantuan logistik yang diperolah dari donasi berbagai pihak.

“Kami keluarga besar Puskesmas Sungaitabuk 2 mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya teruntuk kepada semua donatur,” ucap H Yusdie.

“Masyarakat di wilayah kerja kami juga sangat memerlukan sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, paling diperlukan air minum bersih, agar tidak menambah kasus diare pada saat bencana banjir ini,” bebernya.

Selain diare, banyak korban banjir yang ditemui punya keluhan penyakit kulit seperti kutu air yang sangat parah, skabies, serta bermacam jenis gatal-gatal/penyakit kulit lain. “Perlu pengobatan serius, jika terus terendam maka akan semakin parah,” sebut H Yusdie.

Tim Puskesmas Sungaitabuk 2 saat melintasi tempat tinggal warga dan lokasi pengungsian, sempat diteriaki untuk dimintai bantuan suplai pangan dan logistik.

“Karena memang keterbatasan para relawan untuk menuju wilayah terisolir tersebut serta keterbatasan pemahaman medan, juga mengharuskan para relawan-relawan membagi bantuannya pada titik dimana armada mereka mampu untuk menerjang banjir, sehingga tak hanya 1 atau bahkan 2 keluarga yang mengeluhkan kelaparan, karena tidak bisa keluar untuk membeli bahan pangan serta terkepung banjir,” pungkasnya. (kanalkalimantan.com/bie)

Reporter: Bie
Editor: KK


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->