Kota Banjarmasin
EO ‘Mati Suri’ Terimbas Covid-19, Wali Kota Ibnu: Harus Asah Kreativitas dan Inovasi
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pandemik Covid-19 yang melanda Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin, mengancam keberlangsungan event organizer (EO) yang bergantung pada kegiatan. Hal ini pun direspon oleh Wali Kota Banjarmasin H. Ibnu Sina.
Ditemui di Balaikota Banjarmasin pada Kamis (16/4/2020) siang, Ibnu mengakui, sebagian besar event terutama yang dihelat di Kota Banjarmasin dibatalkan. Hal ini sebagai langkah menekan penularan Covid-19.
Terkait kebijakan ini, ia berharap EO bisa mencari cara untuk bertahan. “Sementara dari teman-teman EO yang punya event, harus mencari cara untuk tetap bertahan,†kata Ibnu.
Ia menyarankan, agar pengusaha EO yang bergerak di industri kreatif, untuk mengasah kreativitas dan inovasinya agar tetap eksis. Misalnya, dengan menyelenggarakan event melalui daring atau online. “Apakah nantinya masuk ke aplikasi online, ketika ada event (dilaksanakan) secara live bisa melalui televisi atau konten-konten media. Bikin event yang sifatnya orang bisa ikut jadi peserta tetapi secara online. (Karena) di situ masih bisa ada sponsor,†papar Ibnu.
Ditanya soal apakah EO bisa dilibatkan dalam promosi pencegahan Covid-19, orang nomor satu di Kota Banjarmasin ini menyebut langkah itu bisa saja dilakukan. Namun, jika ingin mendapatkan support maupun anggaran, harus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Diskominfotik Kota Banjarmasin.
“Bisa saja (terlibat), tetapi kan kalau untuk mendapatkan support dari anggaran, kita sepenuhnya menyerahkan kepada Humas ataupun Diskominfotik, apakah bisa konten-konten Covid-19 dikerjasamakan dengan EO,†pungkasnya.
Seperti diketahui, keberlangsungan EO terancam adanya pandemik Covid-19. Menurut Sekretaris Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalsel Ahmad Gazim Benasti, dari 28 EO yang tergabung di dalam Perpeo Kalsel, pekerjaan yang tertunda akibat pandemik Covid-19 berjumlah Rp27 miliar. Tentunya, berdampak pula pada 384 karyawan EO yang bernaung di bawah Perpeo Kalsel.
“Untuk kerugian, kita belum bisa mengatakannya karena belum dijalankan. Tapi, proyek yang tertunda atau cancel itu berkisar Rp27 miliar, selama jangka waktu hingga akhir Mei 2020,†kata Beben, sapaan akrabnya. (Kanalkalimantan.com/fikri)
Editor : Chell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Bamagnas Banjarbaru Silaturahmi ke Pjs Wali Kota
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Vonis Berbeda Calo dan Mantri Korupsi Kredit Topengan Bank
-
Hukum2 hari yang lalu
Narkoba 79,3 Kg Sabu Dimusnahkan, Jaringan Fredy Pratama Pakai Jalur Darat
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Belasan Kios Pasar A Yani Pengambangan Terbakar
-
pilkada 20243 hari yang lalu
Alat Peraga Kampanye Paslon Diskualifikasi Dicopot