NASIONAL
Epidemiolog Sebut Menkes Terawan Hilang Karena Garis Komando Militer
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disebut terganjal garis komando militer, sehingga sangat jarang tampil memberikan pernyataan di depan publik, padahal ia menteri yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia atau PAEI, Masdalina Pane menduga Terawan jarang muncul ke publik karena penanganan Covid-19 dipimpin oleh jenderal TNI bintang 3 aktif yakni Letjen Doni Monardo.
“Tentara itu punya garis komando yang sangat jelas sekali, jadi walaupun kita doktor atau profesor tapi kalau bukan lulusan Akabri itu tetap bukan komandan. Nah ini kan pak Doni Monardo bintang 3 aktif, sementara menkes ini bintang 3 pensiun, walaupun dia doktor dia bukan komandan, jadi ada psikologi militer di dalam pengendalian ini,” kata Masdalina Pane kepada Suara.com, Kamis (1/10/2020).
Selain itu, Terawan juga tidak bisa tampil ke publik karena Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk secara khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk menangani 9 provinsi.
“Yang bisa dilakukan presiden adalah cari bintang 3 lain yang cukup disegani doni, siapa itu? pak Luhut, dengan harapan bisa tunjuk. Karena diantara mereka sendiri ada masalah militerisme mereka sendiri,” jelasnya.
Sementara Terawan hanya menjadi Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, sehingga secara garis komando dinilai tidak memiliki kapasitas untuk bicara banyak meskipun dia Menteri Kesehatan.
“Kalau ditanya kemana beliau (Terawan)? beliau itu sering keliling sekarang, keliling ke seluruh Indonesia. Terakhir kemarin itu kalau tidak salah ke Kepulauan Riau untuk memastikan bagaimana pengendalian di berbagai wilayah,” imbuhnya.
Saat ini, pemerintah sedang mendapat banyak sorotan dalam penanganan pandemi. Covid-19 telah menjangkiti 287.008 warga Indonesia, 61.321 orang di antaranya dirawat, 214.947 orang sembuh, dan 10.740 jiwa meninggal dunia.
Pemerintah baru berhasil memeriksa 3.276.402 spesimen dari 1.962.754 orang yang diperiksa sejak Maret 2020, sedangkan jumlah penduduk Indonesia adalah 273.642.512 orang.
Puncak pertanyaan publik mengenai keberadaan Terawan terjadi ketika presenter Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong yang disediakan program Mata Najwa untuk menteri kesehatan beberapa hari lalu. (suara)
Editor: Suara
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kaleidoskop 20241 hari yang lalu
Kemajuan Pembangunan Kabupaten Banjar di Segala Bidang
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Dari Banua Creative Festival, Kalsel Incar Tuan Rumah Ekrafnas 2025
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Begini Hitung-hitungan Pajak Baru Kendaraan Bermotor 2025
-
Bisnis2 hari yang lalu
Hadir Perdana di Banjarbaru, Generasi Happy Tri Ajak Gen Z Bikin Kreasi