Connect with us

Kabupaten Banjar

Evaluasi Pasca Haul Guru Sekumpul, Perbanyak Sumber Air Bersih dan Pertahankan Lahan Parkir

Diterbitkan

pada

Sumber air bersih perlu lebih diperbanyak mengantisipasi jumlah jemaah saat haul Guru Sekumpul selanjutnya. Foto : Dhani

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Pelaksanaan haul ke-15 Abah Guru Sekumpul sudah berlalu. Namun tentunya ada sejumlah catatan yang menjadi bahan evaluasi serta pembenahan Pemkab Banjar dan pihak terkait lainnya guna pelaksanaan haul di tahun berikutnya.

Jika dilihat dari pengaturan arus lalu lintas kedatangan dan kepulangan pada pelaksanaan haul beberapa waktu lalu, sudah cukup bagus. Namun dari sisi persiapan pelaksanaan haul ada sejumlah catatan yang perlu dibenahi.

Semisal, air bersih yang digunakan sebelum dan saat pelaksanaan haul kiranya perlu menjadi perhatian oleh pemerintah daerah setempat. Pasalnya, sumber air bersih yang digunakan, baik untuk memasak maupun wudhu masih tergantung pada leding, sumur warga dan suplai dari mobil-mobil Barisan Pemadam Kebakaran (BPK), BPBD dan PDAM.

Suplai air bersih menggunakan mobil BPK atau dari mobil tangki BPBD dan PDAM mengalami kendala sehari sebelum dan saat puncak haul. Pasalnya, arus lalu lintas yang digunakan mobil BPK terhambat oleh arus jemaah.

Perlu kiranya pemerintah daerah menyediakan atau membikin sumber-sumber air bersih yang baru seperti sumur bor atau hydran. Sehingga ke depannya air bersih mudah didapat. Banyaknya kendaraan, baik roda dua maupun roda empat yang parkir di kawasan Sekumpul Ujung dan Gunung Ronggeng kiranya juga harus menjadi perhatian. Sebab, kantong-kantong parkir kendaraan di kawasan itu saat ini mengandalkan lahan-lahan kosong milik warga. Jika tidak ada antisipasi dari pemerintah daerah setempat, semisal dengan menyiapkan ruang terbuka milik pemerintah maka ke depan kantong-kantong parkir itu jumlahnya menyusut drastis.

Setiap pelaksanaan haul, puluhan hingga ratusan ribu sepeda motor dan mobil, termasuk bus, parkir di lahan-lahan kosong yang disiapkan warga dan relawan. Bisa saja dalam lima tahun ke depan lahan-lahan kosong milik warga di kawasan Sekumpul Ujung, Gunung Ronggeng dan sekitarnya berubah menjadi perumahan atau permukiman maka jumlah kantong parkir akan berkurang atau bahkan tidak ada lagi.

Dari sisi penginapan, sejauh ini kantor-kantor atau sekolah milik pemkab yang berlokasi di kota Martapura memang bisa digunakan sebagai tempat jemaah menginap. Namun, fasilitas WC dan kamar mandi di sejumlah sekolah perlu dilakukan penambahan.

Seperti pantauan Kanalkalimantan.com, masih ada sejumlah sekolah berlokasi dekat kawasan Sekumpul yang jumlah WC dan kamar mandinya tidak memadai. Bayangkan, sebuah sekolah yang memiliki murid mencapai 500 orang hanya ada dua WC dan kamar mandi.

Wajar jika harus dilakukan penambahan WC dan kamar mandi. Sehingga nantinya bisa mengakomodir ratusan murid di sekolah itu dan sekaligus bisa digunakan sebagai penginapan yang memiliki fasilitas WC dan kamar mandi yang memadai bagi jemaah haul.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, HM Hilman saat diminta tanggapannya mengenai evaluasi pelaksanaan haul tadi menyatakan pemerintah daerah juga melakukan evaluasi. “Memang benar, ada beberapa catatan yang ke depannya menjadi perhatian kita bersama untuk dibenahi. Seperti halnya sumber air bersih tadi,” katanya.

Sekda Banjar HM Hilman. foto: dhani

Menurut dia, soal air bersih itu akan dibicarakan dengan BPBD Kabupaten Banjar dan tentunya juga dengan PDAM Intan Banjar.

“Kami akan bicarakan, apakah nantinya dibikin sejumlah sumur bor atau pengadaan hydran di titik-titik yang memerlukan air bersih sebelum dan saat pelaksanaan haul,” ujar dia.

Sementara, mengenai pentingnya ruang terbuka milik pemerintah sebagai lahan parkir, menurut dia hal itu juga akan menjadi perhatian. “Yang jelas kami sangat berterima kasih atas masukan-masukan seperti ini guna menjadi bahan bagi kami agar para jemaah merasa nyaman saat mengikuti haul nanti,” katanya.

Selain itu, ungkap dia, masalah penanganan sampah pascahaul juga menjadi hal yang sangat perlu dilakukan evaluasi oleh pemerintah daerah. “Seperti kita ketahui volume sampah pasca haul kemarin mencapai 1.000 ton lebih. Ini juga menjadi PR bagi kami untuk ke depannya bisa tertangani secara cepat,” pungkas dia. (kanalkalimantan.com/dhani)

Reporter : dhani
Editor : cell

 


Uploader Terpercaya Kanal Kalimantan

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->