Kota Banjarbaru
Gandeng Prodia Buka Layanan PCR Mandiri Covid-19, RS Idaman Kedepankan Aspek Sosial
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– RS Daerah Idaman Kota Banjarbaru (RSDI) bekerjasama dengan Prodia menyelenggarakan layanan pemeriksaan mandiri dignostik Covid-19 dengan menggunakan metoda PCR (Polymyrase Chain Reaction) dengan teknik pengambilan swab.
Kerjasama ini adalah bentuk diversifikasi layanan pemeriksaan diagnostik berbasis kerjasama yang telah lama diselenggarakan bersama antara RSDI dengan laboratorium klinik Prodia. Hal ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan tes mandiri Covid-19 demi berbagai keperluan, baik pribadi maupun korporasi.
Menyikapi kabar yang beredar di masyarakat bahwa pemeriksaan dignostik ini menjadi lahan baru rumah sakit dalam berbisnis, hal ini disanggah oleh Kepala Bagian Tata Usaha RSDI Banjarbaru Firmansyah. “RSDI merupakan badan layanan Umum Daerah yang diberikan keleluasaan secara terbatas untuk mengembangkan bisnis layanan dengan tetap mengedepankan aspek sosial,” tegasnya.
Ia mengatakan, jenis layanan pemeriksaan mandiri tidak berbeda dengan layanan General Check Up yang telah lama dikembangkan oleh RSDI melalui Poloklinik Eksekutifnya. Hal ini diadakan untuk mempermudah masyarakat yang secara kesadarannya sendiri ingin memeriksakan diri. Meskipun dia dalam keadaan sehat dan apapun tujuan pemeriksaan tersebut.
“Ini tentunya akan mempermudah dalam artian dia tidak harus keluar daerah hanya untuk pengambilan swab, dan tidak perlu repot mengirimkan sampel swab dalam VTM, hingga pada akhirnya tinggal menerima surat keterangan telah diperiksa dengan hasil yang objektif,” ungkap Firmansyah.
Terkait tarif yang diberlakukan sebagaimana daftar yang beredar, ia mengatakan merupakan hasil dari penilaian terendah berbasis unit cost. Artinya, tetap mengedepankan aspek pelayanan namun tidak mengambil keuntungan, sedangkan tariff pemeriksaan PCR dari Prodia merupakan fixed cost dari mereka. “Kami tidak bisa mencampuri hal tersebut,” tegasnya.
Sementara Kepala Seksi Pelayanan Medik dr Hj Siti Ningsih mengatakan, teknis pelaksanaan pemeriksaan mandiri diagnostic PCR ini tidak sembarangan. Tidak serta merta setiap orang yang memiliki kebutuhan maupun kemampuan finansial akan bisa mengajukan diri untuk diperiksa, hal ini dilakukan mengingat kapasitas dan kapabilitas petugas pengambil swab serta kemampuan PCR dari Prodia yang terbatas. “Sehingga dalam seminggu kami batasi 2 (dua) hari pengambilan sample dengan maksimal 2 (dua) sampel periksa,” terangnya.
Ia menambahkan, kerjasama pemeriksaan diagnostik yang selama ini tidak bias dilakukan di RSDI, seringkali harus dilaksanakan di laboratorium luar. Baik milik pemerintah semisal laboratorium RSUD Ulin, laboratorium BTKL atau Balai Laboratorium Kesehatan Daerah, atau milik swasta di antaranya Prodia.
Pun disampaikan Kepala Bidang Pelayanan dr Hj Ani Rusmila yang mengatakan jika ada yang bertanya kenapa tidak diusahakan memeriksakan sendiri dan membeli alat diagnostiknya, maka jawabannya adalah kembali kepada rasio kebutuhan. Jenis pemeriksaan tertentu yang tidak bisa dilakukan oleh RSDI masih jarang tergantung kasus. “Sehingga tidak sebanding antara besarnya biaya pengadaan sarana prasarana dengan kebutuhan. Oleh karena itu, kerjasama dengan laboratorium luar adalah pilihan paling masuk akal,” katanya.
Terakhir, Direktur RSDI Dr dr Hj Endah Labati Silapurna, MH.Kes mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab untuk pasien yang masuk RSDI dengan status ODP dan PDP, pemeriksaan diagnostic semuanya ditanggung oleh pemerintah.
“Jadi tidak benar jika tarif pemeriksaan ini juga diberlakukan untuk pasien yang memang benar-benar harus diobati, RSDI sebagai rumah sakit pemerintah Kota Banjarbaru meskipun dengan Klasifikasi C, akan tetap berusaha memberikan yang terbaik, dan akan selalu terbuka terhadap kritik saran dari masyarakat,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)
Editor : Chell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Tak Ada Gugatan di MK, Muhidin-Hasnur Menunggu Dilantik
-
Satpol PP Kab Banjar2 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU2 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet