Connect with us

NASIONAL

Garuda Semrawut, Kemenag Geram Penerbangan Haji Delay 17 Jam

Diterbitkan

pada

Penerbangan jemaah haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin di Bandara Syamsudin Noor. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) geram dengan cara yang diambil manajemen Garuda Indonesia terkait keterlambatan berjam-jam pemberangkatan jemaah haji Kloter 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41).

Penerbangan haji SOC-41 seharusnya berangkat dari Bandara Solo pada Kamis 23 Mei 2024 sekitar pukul 07:40 WIB. Namun, pesawat mengalami kerusakan sehingga membuat jemaah terpaksa dikembalikan ke asrama haji.

Menurut Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, keterlambatan berlangsung sampai 4 jam dan membuat jemaah haji kecewa berat. Mirisnya lagi, pihak Garuda Indonesia justru mengambil solusi instan yang justru membuat efek domino keterlambatan.

Jemaah haji SOC-41 pada akhirnya berangkat ke Tanah Suci tapi menggunakan pesawat yang seharusnya membawa jemaah haji SOC-42. Pesawat diterbangkan sekitar pukul 12:17 WIB.

Baca juga: Chaos Banjarmasin di Atas Kanvas, Tragedi Kelam Jumat Kelabu 23 Mei 1997

Solusi yang diambil oleh pihak Garuda ini justru timbulkan masalah baru yakni keterlambatan pada pemberangkatan jemaah haji SOC-42.

“Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 Kamis sore, namun tertunda sampai 7 jam, kemudian baru terbang,” terang Sekjen Kemenag.

“Belum lagi keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan, mereka juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula jam 00.00 Kamis malam. Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” katanya lagi.

Terkait kondisi ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief akan segera melayangkan surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda. Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.

“Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia,” tegas Hilman.

Baca juga: Temu Kangen Reuni Akbar Alumni SMPN 1 dan SMAN 1 Mandomai

Lebih dari itu, lanjut Hilman, Kemenag juga minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

“Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menilai manajemen Garuda Indonesia telah gagal dalam pelayanan penerbangan Jemaah Haji Indonesia.

Catatan tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie, meski sebelumnya pihaknya telah melayangkan teguran kepada maskapai pelat merah itu beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tugu Adipura Banjarbaru Layak Dipasang APILL, Tunggu Rekomendasi Resmi BPTD dan BPJN

“Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan,” katanya, Rabu (24/5/2024).

“Kami melihat manajemen Garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji,” lanjutnya. (Kanalkalimantan/Suara.com)

Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->