KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terus berupaya menurunkan kasus stunting. Salah satunya dengan menggelar audit kasus stunting di Kabupaten HSU.
Perwakilan BKKBN Kalsel melalui Dr Mahendra Prakoso, mengatakan audit stunting penting dilaksanakan untuk mengidentifikasi kasus yang benar-benar berisiko dan faktornya. Sehingga perlu ditindaklanjuti secara khusus.
“Kita sebenarnya kejar-kejaran dengan waktu, karena misalnya ada seorang anak gizinya sudah kurang, kemudian tidak di intervensi secara khusus maka terus-menerus bisa berakibat pada gizi buruk dan stunting,” kata Dr Mahendra saat hadir di acara audit stunting tingkat kecamatan di aula Kecamatan Sungai Pandan, Kamis (1/12/2022).
Lebih lanjut, dikatakannya permasalahan stunting ini merupakan permasalahan nasional, sehingga menjadi program prioritas nasional untuk percepatan penurunan stunting yang ditargetkan 2024 mendatang dapat mencapai 14 persen.
Baca juga : Kursi Legislatif Dapil IV Kapuas Berkuran Satu, Ketua Komisi I Minta KPU Kapuas Tinjau Ulang
Ia menekankan, kepada seluruh tim yang terlibat audit stunting dapat memberikan kinerja yang baik dan segala kendala dapat segera dicari solusinya.
“Audit stunting sangat penting dilaksanakan, oleh sebab itu di kabupaten Hulu Sungai Utara dibentuk tim audit kasus stunting termasuk pak Camat dan seluruh Plt Puskesmas yang ada sebagai tim teknisnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DPPKB HSU Hj Anisah Rasyidah menyampaikan, untuk kecamatan Sungai Pandan ada 4 desa yang menjadi lokus percepatan penurunan stunting yaitu; Desa Pandulangan, Hambuku Pasar, Hambuku Tengah dan Desa Rantau Karau Hilir.
Anisah berharap kegiatan ini dapat menguatkan seluruh program percepatan penurunan stunting di kabupaten HSU seperti di kecamatan sungai pandan.
Baca juga : Sidang Kasus Pengalihan IUP Mardani Maming, Hadirkan Saksi Mantan Kadis ESDM Tanbu Terpidana
“Audit stunting sangat penting kita lakukan, untuk di identifikasi serta mengetahui resiko kasus-kasus stunting, apakah bagi ibu hamil, calon pengantin, ibu menyusui, batita dan balita,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap seluruh pihak yang terlibat dalam tim audit dapat selalu aktif melakukan analisis dan intervensi terhadap kasus yang ditemukan agar kasus stunting tersebut mendapatkan sulosinya.
Adapun dalam kegiatan ini, disamping dihadiri perwakilan BKKBN Kalsel dan Ketua DPPKB HSU, hadir pula Camat Sungai Pandan Surya Supi, Danramil Kapolsek Alabio, Kepala UPT Puskesmas Alabio, para Kades, Bidan Desa, serta para koordinator KB kecamatan Sungai Pandan. (Kanalkalimantan.com/dew)
Reporter : dew
Editor : cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Proses penyidikan kasus kematian wartawati media daring di Banjarbaru, Juwita, yang dibunuh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan resmi melantik ribuan anggota Badan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sehubungan dengan libur hari besar pada akhir Maret dan awal April 2025… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kapuas di Jalan Jenderal Sudirman, menjadi pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Momen 1 Syawal 1446 H kali ini bertepatan Senin (31/3/2025) digelar Halalbihalal… Read More
This website uses cookies.