ACT KALSEL
Global Wakaf Resmi Luncurkan Warung Wakaf
JAKARTA, Empat tahun berjalan, Global Wakaf senantiasa berikhtiar membangun masyarakat yang mandiri dan berdaya melalui instrumen wakaf. Aset wakaf dikelola secara produktif dengan pendekatan ekonomi kerakyatan di bidang pertanian, peternakan, dan kewirausahaan. Ikhtiar ini pun kembali melahirkan program wakaf berbasis ekonomi kerakyatan, yakni Warung Wakaf.
Program Warung Wakaf resmi diluncurkan pada Jumat (9/11/2018), di sela acara Hijrah Festival di Hall A Jakarta Convention Center (JCC). Peluncuran program ini dihadiri langsung oleh Presiden Global Wakaf N Imam Akbari dan Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo Syahru Aryansyah.
Warung Wakaf hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan usaha ritel berbasis wakaf. Lahirnya Warung Wakaf tidak terlepas dari keadaan warga Lombok di masa pemulihan pascabencana yang mana kondisi ekonomi masyarakat ikut terpuruk akibat gempa di empat Kabupaten di Lombok.
“Idealisme Global Wakaf melalui penguatan bisnis ritel bertemu dengan kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak bencana maupun di wilayah yang masih membutuhkan penguatan ekonomi. Ini yang sedang kami wujudkan, memulihkan dan membangun perekonomian warga dengan pengelolaan bisnis ritel berbasis wakaf,†terang Presiden Global Wakaf N Imam Akbari, Jumat (9/11).
Dalam praktiknya, pengelolaan Warung Wakaf melibatkan kelompok masyarakat, seperti pengurus masjid, mushalla, dan pondok pesantren. Global Wakaf berperan sebagai supervisor, mendampingi masyarakat untuk menjaga kualitas pengelolaan yang ideal, mulai dari penyediaan barang hingga sistem yang berbasis syariah. Sementara itu, penyediaan dan pengelolaan outlet-outlet Warung Wakaf dilaksanakan oleh PT Hydro Perdana Retailindo, korporasi wakaf yang bernaung di bawah Global Wakaf Corporation.
“Warung Wakaf menerapkan sistem ritel yang terkomputerisasi ala usaha ritel modern pada umumnya. Kelompok masyarakat yang diberdayakan diamanahkan untuk mengelola Warung Wakaf. Warung Wakaf memberdayakan warga lokal dengan muamalah syariah,†terang Syahru Aryansyah, Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo, yang juga menaungi brand minimarket Sodaqo.
Hasil pengelolaan Warung Wakaf dapat memberikan manfaat bagi komunitas masyarakat yang mengelola. Selain itu, warga sekitar Warung Wakaf turut mendapatkan maslahatnya melalui rangkaian kegiatan sosial untuk pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Dalam jangka panjang, sebagian hasil pengelolaan Warung Wakaf bahkan bisa untuk perguliran program-program pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf selanjutnya. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung Warung Wakaf, yakni “Belanja Kita, Wakaf Kitaâ€Â.
“Dana wakaf ini akan kita kelola secara optimal, sehingga hasilnya bisa disalurkan untuk mauquf alaih atau untuk pengembangan program wakaf lainnya,†imbuh Imam.
Saat ini, outlet-outlet Warung Wakaf sudah tersebar di beberapa kabupaten di Lombok. Sejalan dengan itu, Warung Wakaf juga akan hadir di wilayah yang terkena dampak bencana lainnya seperti Palu, sekaligus di sejumlah daerah lainnya seperti Jabodetabek dan Blora.
Mendayagunakan Wakaf Kolektif
Warung Wakaf menjadi wujud nyata bagaimana wakaf dapat ditunaikan, dikelola, dan dikembangkan secara kolektif. Imam memaparkan, wakaf sebagai filantropi tertinggi dalam Islam merupakan ibadah yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia, status ekonomi, dan status sosial.
“Oleh karena itu, di Global Wakaf, kami selalu mengajak sebanyak-banyaknya umat Muslim untuk berwakaf, baik itu wakaf lahan, saham, maupun uang. Yang mudah adalah dengan berwakaf uang. Sebab, masyarakat bisa berwakaf dengan jumlah nominal berapa pun,†terang Imam.
Kemudahan berwakaf ini mampu menggerakkan banyak masyarakat untuk berwakaf uang. Dana wakaf yang terkumpul lantas dikelola secara optimal melalui serangkaian program wakaf produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya saja Warung Wakaf yang berbasis bisnis ritel dan Desa Wakaf, program yang bertujuan memandirikan desa dengan mendayagunakan dana wakaf untuk membangun infrastruktur dan memberdayakan ekonomi masyarakatnya.
“Di Desa Wakaf itu ada sejumlah aset wakaf seperti Lumbung Pangan Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, dan Sumur Wakaf. Jadi, semua terintegrasi untuk memberdayakan warganya,†jelas Imam.
Global Wakaf senantiasa berinovasi dalam praktik wakaf produktif, yang dapat diaplikasikan pada pemulihan pascabencana alam, krisis kemanusiaan, dan pembangunan ekonomi masyarakat. “Sehingga pada akhirnya, wakaf menjadi solusi nyata bagi permasalahan umat saat ini,†pungkas Imam. (act)
Editor : Bie
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kota Banjarmasin1 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Serap Masukan Rencana Detail Tata Ruang Kertakhanyar-Gambut, PUPRP Banjar Gelar Konsultasi Publik Kedua
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Melati Sekumpul Juara I Gebyar Pemberdayaan Masyarakat Desa